%^Chapter 18 - Run^%

3.4K 467 50
                                    

__ooOOOoo__

%^Chapter 18 – Run^%

__ooOOOoo__

__ooOOOoo__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Summary :

'Let me run more. Please let me run more even though my feet are full of scars'

__ooOOoo__

Taehyung memandang datar Namja yang berdiri di depannya. Tangan Taehyung masih bertengger manis di saku jaket tebalnya sementara hembusan nafas yang berembun keluar dari celah bibir dan hidungnya. Taehyung memejamkan matanya sejenak sebelum terbuka dan masih memperlihatkan wajah Namja yang sama.

Taehyung merutuk kesal, baru saja tadi ia kembali berdebat dengan Jimin mengenai sekolah mana yang akan ia pilih dan paksaan Jimin untuk masuk GD Highschool sudah membuat kepalanya terasa pusing. Sekarang? Direktur GD Highschool sendiri yang ia temui ketika kakinya berniat keluar gerbang untuk mencari taxi karna Sekretarisnya –Min Yoon Gi- terjebak macet dan sampai sekarang belum sampai juga.

Taehyung diam, menunggu Namja di depannya ini berbicara. Namja dengan wajah yang mirip dengan dirinya, rambut coklat yang tertutup hodie dan mengenakan jaket tebal berbulu berdiri menyender pada Ferrari mewahnya. Taehyung berdecih, ia sedang tak ingin bertemu dengan siapapun hari ini. Terlalu lelah untuk sekedar berbincang.

Hembusan angin membuat tubuh Taehyung sedikit meremang. Angin dingin menampar wajahnya lembut seiring dengan jatuhnya salju yang tadi sudah berhenti. Taehyung tidak bergeming, masih menunggu Namja yang ada di depannya untuk membuka suara terlebih dahulu.

Jarak antara keduanya hanya berkisar 3 meter, namun entah kenapa rasanya sudah seperti berkilometer jauhnya namun mampu membuat ketakutan merambat melalui ujung kaki Taehyung. Ingatan masa lalu terlintas, ingatan mengenai dirinya yang dulu pernah menunggu Namja yang ada dihadapannya saat ini. Ah, saat dimana ia menunggu di depan pintu rumah dengan memeluk boneka lion dan sebotol susu di bibirnya.

Taehyung menerjabkan matanya, mencoba mengusir kenangan masa lalu yang membuat hatinya teriris ngilu. Mencoba kembali focus, Taehyung mendongak dan seolah mengerti arti tatapan yang Taehyung berikan. Namja itu berjalan mendekat. Ada canggung begitu melihat tubuh Namja yang lebih tinggi darinya itu mendekat. Taehyung masih menunggu, hingga belah bibir itu terbuka dan menyapa.

"Annyeong, Taehyung-ssi" formal namun mata Taehyung menyipit curiga.

"Jung Daehyun-ssi, benar?" Taehyung bertanya, berpura – pura terlihat meyakinkan jika ia tidak salah orang.

Daehyun mengangguk, "Ne, ternyata kau masih mengingatku" Bibir Taehyung terkatub rapat sekalipun matanya menunjukkan raut ketidaksukaan. Ia yakin, pasti ada udang dibalik batu.

DNA (December Never Alone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang