Bab 10

599 66 8
                                    

Jangan tertipu dengan wajahnya yang sangar, hati Algaris perlahan membaik dengan kehadiran Risa. ——— Azra.

Asik menyantap makanan, pintu kelas yang semula terbuka ditutup sempurna dengan suara keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Asik menyantap makanan, pintu kelas yang semula terbuka ditutup sempurna dengan suara keras. Risa menoleh sebentar pada 5 orang baru yang entah ada urusan apa di kelas ini.

Mata-mata berhias mascara itu menatap nyalang kepada Risa. Risa pun pura-pura sibuk sendiri dengan bekal yang hampir habis.

"EH JALANG!"

Perasaan Risa mulai tak enak dan memilih berdiri agar menghilang dari tempat ini secepat mungkin. Baru pergerakan hendak melangkah, dua orang dari 5 tersebut mendudukkan paksa bokong Risa lagi.

"You know, ada anak bitch yang sekolah dengan uang pelanggan ibunya, rendahan banget 'nggak si?"

"Iywh! Kalau gue sih, mendingan di rumah, nyampah atau bantuin mom, ngelonte."

"Pasti nanti not far (tidak jauh) sama nasib ibunya yang jual diri."

"Hahaha yesterday aja Algaris bilang
One night berapa, secara gitu 'kan kata-kata Algaris dapat dipegang."

"Mainnya sama Algaris, dong? Wow. Cepet kaya jalang kayak dia mah."

"Makanya pas ibunya sick, dia ke Jakarta ..."

" ... Untuk terusin usaha turun temurunnya."

"Ahahaha, trash." (Dasar sampah)

"Let's play girl, lo nggak akan aman selama lo ganggu life friend gue, Pio."

"Anak emas sekolah ini dapat sister kayak lo? Dream!"

"Lo tau Pio 'kan? Dia itu friend kita yang nggak pernah dapat masalah. Tapi lo! Lo hari pertama aja dihukum. Aware kasta nggak si lo?"

"Lo IPS, Pio IPA."

"Lo anak bitch, Pio anak tunggal."

"Lo stupid, Pio intelligent."

"Lo jelek, Pio primadona."

"Lo poor, Pio rich." (Miskin, kaya)

"Lo earth, Pio sky."

Hari ini kelas Risa kedatangan beberapa teman Pio, mereka mengelilingi Risa dengan melontarkan kata-kata kasar yang pasti berasal dari mulut Pio. Andai Zahir tidak membenarkan dirinya anak diluar nikah, pasti rasanya tidak sesesak ini.

Karina, Dela, Dina, Raina dan Lila memang bukan sahabat Pio asli, tapi mereka akan mengaku sahabat jika salah satu dari teman-teman lamanya ada mempunyai musuh di sekolah ini. Kata lain dari 'perempuan yang sering ikut campur' .

Yang Risa lakukan hanya membenturkan sesama ujung kuku sambil menunduk. Pagi di rumah, pagi di koridor sekolah, jam istirahat di kelas, saat bersama Algaris, telinganya sama saja mendengarkan kata-kata kasar yang diucapkan seenaknya pada Risa.

A L G A R I S  (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang