Extra Part Edisi Idul Fitri

977 73 15
                                    

Selamat Hari Raya 1443 H gengs! Minal 'Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir batin.

Maaf upnya telat ya.

Dan ini juga kayaknya part terakhir.
Syawal dan seterusnya aku kembali ke rutinitas offline.

Selamat sekolah kalian ....
Selamat kerja kalian ....
Selamat rebahan kita .... hehe <3

Pernah tidak, kamu memendam rasa pada seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernah tidak, kamu memendam rasa pada seseorang. Namun kamu merasa tidak pantas untuknya? Itulah yang dirasakan Algaris pada seseorang yang dulunya ia cap mainan no limit.

A L G A R I S

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! La Ilaha Illallah Wallahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahilamd!

Malam ini suara takbir bersahut-sahutan antara masjid dan musala terdekat. Hulu hilir umat muslim menapaki jalanan menuju tempat tujuan mereka memberikan zakat fitrah.

Anak-anak panti Algaris ikut menyemarakkan malam hari raya dengan menyalakan kembang api kecil yang tidak berbahaya bagi mereka.

Sembari berlarian saling mengejar, mulut mereka senantiasa menyebut takbir bersama-sama dipimpin oleh Algaris yang menjaga mereka di sini. Pengasuh panti yang perempuan, Algaris liburkan satu hari agar mereka bisa berhari raya dengan keluarga masing-masing.

Untuk hari raya tahun ini bagi Algaris lebih bermakna daripada tahun-tahun sebelumnya, ia bersama anak-anaknya. Dulu hari raya atau hari biasa, sama-sama tak ada kesan baginya.

"Bos! Mohon maaf lahir batin!" Bukannya bersalam-salaman bermaaf-maafan, Azra malah duduk di sisi kanan Algaris dan mempiting leher Algaris.

"Awsh! Sakiiit!" keluh Algaris marah.

"Makin cerah aja muka lo, bos. Pasti air wudu!" celetuk Ale, ia duduk di samping Algaris sembari merangkul Algaris dan Azra sebentar.

Azra melepas tangannya karena Algaris sudah memukul berulang kali. "Mobil lo udah dibeli bokap. Nih transaksinya." Azra menaruh kartu ke tangan Algaris lalu melanjutkan ucapannya, "Isinya full sih, cukup nggak, kira-kira?"

"Apa nggak kemahalan?" tanya Algaris nyaris tak percaya mobil miliknya dihargai lebih dari 500 juta.

"Bokap sekalian bantu sisanya buat lo katanya."

"Bohong mah, Azra aja yang inisiatif bilang harga mobil lo di atas 1 M," bocor Ale.

"Makasi ya," tutup Algaris. Ia lantas bangkit mengambil jaket dan mengganti sarung menjadi celana jeans. "Pinjam mobil dong," pinta Algaris.

"Mau ke mana?" tanya Azra basa-basi. Bisa aja 'kan setelah mendapat uang, Algaris berniat membeli rumah atau membeli makanan?

"Beli pick up. Mau ikut?" tawar Algaris.

A L G A R I S  (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang