A Mission

172 47 5
                                    

Fabian yang di cari oleh Lionel akhirnya di temukan tak sampai dua jam. Lionel langsung saja menuju tempat Fabian yang ada di kawasan Bintaro. Aimee ikut. Ia duduk di kursi penumpang samping Lionel.

Tidak, mereka tidak mendadak menjadi teman. Alasan Lionel membawa Aimee ya agar setelah Damien di temukan Aimee bisa segera membawa kembali Damien keluar dari Indonesia.

Mobil mewah Lionel berhenti di depan rumah besar yang mewah juga. Lionel tak turun ia hanya menekan sebuah klakson. Lalu seorang pria dengan tubuh tegap mendekat pada mobil Lionel.

Lionel menurunkan kaca mobilnya.

"Oh, Pak Lionel.. "

Pria itu kemudian memerintahkan pria yang lain untuk membukakan gerbang, Lionel dengan tak santai melesatkan mobilnya untuk masuk ke dalam pekarangan rumah itu yang jaraknya sekitar 100 meter hingga berada benar-benar di depan rumah itu.

Lionel turun dengan sedikit membanting pintu mobil. Aimee ikut turun baru saja mereka akan masuk tiba-tiba saja terdengar suar letupan kecil di susul dengan potongan confeti yang beterbangan di atas Lionel lalu terjatuh pada kepala dan jas Lionel.

Tak hanya itu, sebuah dorn mendekat dengan membawa tulisan congratulations.

Aimee dan Lionel sama-sama mendongak ke atas. Ada seorang pria berkacamata yang melambaikan tangan dari balkon lantai dua. Ia nampak tersenyum senang.

Tidak terlalu jelas seperti apa wajahnya. Namun Aimee merasa familiar.

"Ah.. dia mirip dengan Damien" gumam Aimee.

Lionel menepis confeti yang menempel pada jasnya sebelum ia melanjutkan langkahnya. Aimee kembali mengekori Lionel.

Layaknya rumah sendiri Lionel masuk begitu saja. Ia bahkan naik ke lantai dua, hafal sekali dengan seluk beluk rumah itu. Atau ini memang rumahnya ? Entahlah.

"Hai hyung...." Sapa Pria itu.

Di lihat dari dekat pria itu tak begitu mirip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di lihat dari dekat pria itu tak begitu mirip. Namun bentuk tubuh dan potongan rambutnya mirip sekali dengan Damien.

"Ah.. kau tidak asik hyung. Kenapa cepat sekali menemukan ku"

"Kau pikir aku akan tertipu dengan permainan bodoh kalian?"

Pria tampan itu mengedikan bahunya.

"Tapi gadis itu dan menejemennya tertipu.." jawabnya.

"Dimana Damien?"

"Dimana ya? Ah.. aku ini pelupa hyung"

"Fabian, aku tidak ada waktu untuk bermain dengan mu"

Fabian mencebikan bibirnya. Lalu menggeleng.

"Hei.. ayolah jangan begitu. Setelah bertahun-tahun akhirnya hyung main ke rumah ku lagi. Bagaimana kalau kita bermain dulu? Volly seperti kesukaan hyung? Panahan atau bermain tembak-tembakan. "

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang