A Mission complete

165 46 15
                                    

Salma turun dari ojeknya kemudian bergegas untuk masuk ke dalam rumah menyusul Laras yang sampai lebih dulu.

"Laras...buka pintunya ras.." ucap Salma dan mengetuk pintu kamar Laras.

"Ngga mau...Laras ngga mau liat ibu!"

Salma terus mengetuk pintu kamar Laras.

"Ras.. ibu bisa jelasin. "

"Engga usah bu... Laras sudah dengar semuanya. Laras sudah dengar semuanya dan Laras kecewa dengan ibu"

"Buka ras... Dengerin ibu dulu..."

Pintu kamar Laras terbuka, Laras menghadap ibunya dengan cucuran air mata.

"Laras mungkin bisa mengerti tentang masa lalu ibu. Laras mungkin bisa memaklumi. Meskipun Laras tetap akan terluka karna ibu ngga jujur dengan Laras. Laras akan mengerti bu. Tapi kenapa ibu tega seperti itu dengan Mas Lionel. Dia hanya ingin melihat ibu!!! Dia juga anak ibu!!"

"Ras.." Salma mencoba menggapai tangan Laras namun Laras menepisnya. Salma juga sama seperti Laras sudah berurai air mata.

"Ibu itu jahat. Melakukan yang ibu lakukan ke mas Lionel itu jahat bu..."

"Ibu cuma tidak tau harus bagaimana. Ibu tidak mau mengecewakan mu dan bapak. Ibu hanya sangat menyayangi kalian" Salma kembali menggapai tangan Laras lagi.

Laras menatap ibunya dengan Nanar. Hatinya terluka. Terluka dengan fakta yang ia dengar, terluka karna ibunya melukai seseorang demi dirinya.

"Lalu ibu tidak menyayanginya? Bagaimana mungkin? Ibu tetap seorang ibu.."

"Laras..."

"Dia akan baik-baik saja tanpa ibu"

"Buktinya dia tidak baik-baik aja bu! Bukan karna dia terlihat baik di luar, itu berarti dia baik-baik saja"

"Lalu ibu harus bagaimana? Ibu harus bagaimana Laras? Ibu juga takut. Ibu selalu merasa takut setiap harinya. Ibu takut kalau kamu dan ayah mu. Akan meninggalkan ibu. Tanpa ibu Lionel masih memiliki orang lain. Tapi tanpa kalian ibu tidak memiliki siapa-siapa lagi Laras.  Ibu memang merasa bersalah, ibu juga ingin memeluknya saat melihatnya pertama kali. Tapi tidak bisa Laras. Ibu yang meninggalkannya, ibu yang dengan sengaja meninggalkannya tanpa melihat wajahnya sekalipun. Dia harus membenci ibu. Ia harus kembali pada keluarganya. Tidak adil kalau dia memaafkan ibu yang sudah meninggalkannya tanpa sekalipun merindukannya. Tidak adil untuk keluarga yang sudah membesarkannya  jika Lionel membenci mereka. Ibu yang lebih pantas dibenci oleh Lionel. Ibu yang meninggalkannya. Ibu yang pergi Laras. Dia harus melupakan ku dan kembali pada keluarganya. Tapi jangan kamu Laras. Jangan kamu yang membenci ibu. Jangan kamu karna ibu yang membesarkan mu, jangan kamu Laras. Karna ibu menyayangi mu lebih dari apapun yang ada di dunia ini."

Air mata Laras terus berjatuhan. Ia harus apa? Ia harus bagaimana? Ia kecewa. Tapi, ia tau ibunya melakukan itu karna terlalu menyayanginya.

Salma menggeleng. "Jangan kamu yang membenci ibu. Jangan Laras..."

"..."

"Ibu sudah menggenggam tangan ini sejak tangan ini masih begitu kecil, ibu sudah melihat wajah mu sejak pertama kali kamu datang di dunia ini, mendengar suara mu, mendekap mu saat kamu bahagia ataupun terluka. Ibu bisa kehilangan apapun di dunia ini. Ibu tidak apa jika satu dunia membenci ibu. Bahkan kalaupun ayah mu merasa kecewa dan ingin meninggalkan ibu. Tidak apa, ibu pantas mendapatkannya. Tapi jangan kamu... "

"Tapi Mas Lionel juga anak ibu"

"Ibu tau.. ibu tau. Ibu salah.. ibu sudah salah sejak berniat ingin mentiadakannya dari perut ibu."

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang