Assisten dadakan

158 45 12
                                    

Dengan napas tersengal-sengal Aimee masuk ke dalam ruang rawat Lionel. Ia datang tak dengan tangan kosong melainkan dengan satu plastik belanjaan berisi kemeja juga dasi.

Kalau bukan karna Lionel yang akan menelfon Damien untuk membelikannya kemeja, atau memaksa untuk beli sendiri, Aimee pasti tak akan mau repot-repot pergi membeli kemeja, belum lagi Lionel yang rewel minta buru-buru. Menyebalkan...

"Ini.." ucap Aimee dan memberikan plastik itu pada Lionel.

Lionel sudah tampak segar, entah pria itu mandi atau hanya cuci muka saja.

"Lelet"

"Apa itu bahasa asing dari kata terimakasih?" Balas Aimee

Lionel tak menyaut lagi. Ia hanya mengambil plastik dari tangan Aimee.

Hari ini Lionel ada rapat penting dengan investor asing, karna itu meski lewat panggilan Video ia harus tetap berpenampilan rapi. Minimal menggunakan kemeja juga berdasi.

Jelas sekali Lionel nampak kesal dan tak sabar dengan ketidak berdayaanya hanya bisa menggunakan satu tangan.

"Perlu bantuan?" Tanya Aimee dengan wajah penuh kemenangan.

"Tidak"

Aimee mengangguk. Ia melipat tangannya di depan dada dan hanya memperhatikan Lionel berganti pakaian.

"Heh Nona.. bukankah seharusnya kau membalik tubuh mu?"

Aime mengedikan bahunya. "Tidak akan berarti apapun untukku. Bukankah rapat mu lima menit lagi? Kau tidak suka terlambat kan? Buka kancing piama mu saja belum selesai. Belum lagi bukq kancing kemeja baru itu, memasangnya lagi, lalu memakai dasi. Kau yakin tidak butuh bantuan ku LAGI?" tanya Aimee

Tak ada jawaban, jelas sekali bahwa Lionel sedang memikirkan itu.

"Heum.. yasudah kalau gitu aku ke kantin dulu..." Aimee memutar tubuhnya. Ia akan pergi namun Lionel cepat-cepat memanggilnya.

"Tunggu.."

Aimee mengulum senyumnya sendiri. Senang saja mengerjai pria angkuh itu. Lionel yang super mandiri pasti sangat sesak harus meminta bantuan orang lain.

"Yes..can i help you sir?"

"Buka kan kemeja ku.."

"..."

"Tolong.." tambah Lionel.

Aime mengangguk, ia membuka kemeja baru. Membuka seluruh kancingnya lebih dulu lalu memberikan pada Lionel yang sudah melepaskan piama rumah sakitnya.

Melihat Lionel yang masih nampak kesusahan, Aimee pun membantu lagi. Kali ini Lionel tak menolak. Ia hanya membiarkan Aimee membantunya.

"Ah.." lenguh Lionel saat pundaknya tak sengaja tergerak.

"Pelan-pelan" omel Lionel pada Aimee.

"Sakitnya hanya seperti di gigit nyamuk kan.." cibir Aimee lagi. Seolah tak puas kalau tak terus menerus mengulang ucapan Lionel pada Laras tadi pagi.

Aimee mengancingi semua kancing kemeja Lionel, kemudian membantu Lionel juga untuk memakai dasi. Lionel memalingkan wajahnya agar ia tak perlu melihat Aimee saat Aimee memasangkan dasi.

Tangan Lionel masih terdapat jarum infus. Namun tak tersambung dengan infus. Jarum itu hanya di gunakan saat perawat akan memasukan obat atau akan mengambil darah.

"Sudah.."

"Emm.."

"Sama-sama pak Lionel.." balas Aimee.

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang