All my tears

168 53 12
                                    

Pemalang benar-benar sudah mulai memasuki musim hujan. Sore ini hujan kembali turun meski hanya berupa rintikan-rintikan kecil.

Dengan di antara tukang ojek Salma berkunjung ke rumah sakit. Hari ini suaminya sedang ada dinas di luar kota. Jadi, kemungkinan akan pulang saat malam. Laras pun hari ini ada mengakar les. Karna itu Salma pikir tak ada waktu yang lebih tepat untuk bicara dengan Lionel selain sekarang.

Ujung lengan baju dan bagian bawah roknya sedikit basah meski ia sudah menggunakan jas hujan. Ia mengibaskan air yang tersisa merapikan sedikit dirinya sebelum menemui Lionel.

Kamar Lionel di ketuk. Membuat Lionel menghentikan pekerjaannya sejenak.

Laras kah?

Atau

Aimee?

Damien baru saja pulang sekitar tiga puluh menit lalu.

Perlahan pintu kamar terbuka, Salam masuk ke dalam dan tentu saja membuat Lionel terkejut sekaligus bahagia. Tanpa Lionel sadari senyumnya merekah begitu saja. Wajah yang muram itupun mendadak menjadi segar.

"Bu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu.." sapa Lionel.

"Apa saya mengganggu mas Lionel?"

Lionel menggeleng cepat. "Tidak, sama sekali. Silahkan duduk bu.." ucap Lionel yang bergegas turun dari kasur rawatnya.

"Ini saya masak sup telur.. saya taruh disini ya" ucap Salma canggung dan kemudian meletakan rantang di atas nakas Lionel.

"Terimakasih bu, maaf terus merepotkan.. "

Salma gantian menggeleng.

"Ibu datang sama siapa? Sama Laras?"

Salam menggeleng lagi. "Saya datang sendiri..."

Lionel terhenyak. Apakah ibunya sengaja ingin bertemu dan bicara berdua saja dengannya. Mata Lionel memancarkan binar bahagia. Ia tak pernah terlihat seperti ini sebelumnya. Seolah gunung es itu mendadak lenyap. Lionel yang berdiri di hadapan Salma adalah sosok Lionel yang hangat dan dipenuhi oleh kebahagiaan.

"Kalau tidak mengganggu.. ada yang ingin saya bicarakan dengan mas Lionel"

"Tidak, sama sekali tidak mengganggu. Silahkan duduk bu. Ibu mau minum apa?" Tanya Lionel.

"Tidak usah, saya sudah minum"

"Euhm... Kalau begitu ini saja. "

Lionel memilih satu botol teh dingin dari dalam kulkas mini yang tersedia di sana.

"Silahkan bu.."

"Terimakasih.."

"Sama-sama.. ah ya, ada Anggur.. Laras bilang ibu sangat suka anggur. Kebetulan saya juga suka.. jadi saya ada stock"

Kali ini Lionel mengambil piring berisi anggur lalu meletakkannya di atas meja.

"Euhm.. ibu mau kue? Saya ambilkan ya.."

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang