L'Fam

147 40 5
                                    

Masih dengan wajah membengkaknya karna menangis semalaman, Aimee turun dari kasur untuk membuka pintu. Entah siapa orang yang datang ke apartemennya pagi-pagi seperti ini.

"Lionel..."

"Hai, aku boleh masuk?" Tanya Lionel. Tak ada wajah dingin, tak ada ekspresi hangat. Hanya ada Lionel yang tampak lesu dan sendu.

Aimee mengangguk, ia menggeser tubuhnya memberikan jalan untuk Lione masuk.

"Kamu ngga papa kan?" Tanya Aimee seraya menutup pintu Apartemennya dan mengekori Lionel.

"Hmm.." jawab Lionel

"Maaf, apartemen ku berantakan"

Aimee bergegas merapikan barang-barang yang berserakan agar lebih tertata.

"Silahkan duduk..." Lanjut Aimee.

Namun bukannya duduk Lionel justru berjalan ke dekat jendela kaca besar dan membuka tirai yang masih tertutup itu.

"Aku buatin minum ya.."

"Kemarilah...."

Aimee mendekat ke arah Lionel.

"Kau lihat gedung itu?"

"Emm.. kenapa?"

"Itu adalah milikku. Di bangunkan khusus oleh papah untukku..."

Aimee mencoba melihat gedung yang di tunjukan oleh Lionel dengan lebih teliti. Kemudian menganggukan kepalanya.

"Lalu kamu lihat gedung yang ada di sampingnya?"

"Punya mu juga?"

"Punya Damien..di bangun oleh ku. Harusnya tahun ini akan benar-benar selesai dan beroperasi"

"Kenapa lambangnya L bukan harusnya D?" Tanya  Aimee

Lionel tersenyum tipis. "Karna panggilan Damien saat kecil adalah Lele. Ia sudah tumbuh kumis sejak kelas 4 SD. Karna itu ia sering di panggil lele. Lucunya dia senang di panggil seperti itu, kamu tau alasannya?"

Aimee menggeleng.

"Karna inisialnya menjadi sama dengan nama ku" kenang Lionel.

"..."

"Aku pernah punya mimpi dulu, aku ingin ke korea. Menjadi seorang idola. Aku menyukai musik, aku ingin di sukai banyak orang. Aku ingin menjadi terkenal. Menjadi bintang suara produk. Hingga wajah ku akan terpampang di banyak papan iklan besar. Tapi saat aku tau kewajiban ku adalah meneruskan perusahaan ayah ku, aku mengubur semua mimpi ku. Lalu Damien yang dulu mimpinya adalah menjadi pilot tiba-tiba saja memutuskan untuk melakukan trainee. Sejujurnya aku marah padanya saat itu. Aku marah karna aku merasa iri. Aku pikir dia sedang mengejekku. Mengejek bahwa ia selalu bisa mendapatkan apapun yang tidak bisa aku dapatkan dan aku lakukan. Sampai akhirnya ia mengeluarkan nama fansnya L'fam... Nama fans yang dulu aku buat. Aku bahkan menyebut Damien dan Fabian sebagai L'fam. L'fam adalah singkatan dari La Family yang artinya keluarga ku. Huruf L nya juga bisa mewakili nama ku. Jadi, fans ku adalah keluarga ku, keluarga Lionel. Saat Damien menjadikan itu sebagai nama fansnya akhirnya aku tau Damien bukan mengejek ku. Dia hanya menghidupkan kembali mimpi yang coba ku bunuh lalu aku kubur dalam-dalam. "

Lionel berhenti sejenak, ia mencoba mengisi paru-parunya dengan banyak-banyak oksigen.

"Dia yang sangat takut jauh dari keluarganya memilih mengambil jalan ini, melakukan trainee sendiri di sana, menjalani kehidupan keras yang tidak pernah ia rasakan selama di sini, dia sangat menyukai negara ini, semua hal tentang Indonesia tapi tetap memilih pergi. Semuanya demi aku. Ia memikirkan banyak hal tentang ku. Damien yang ku pikir kekanak-kanakan ternyata dia lebih dewasa dari ku. Dengan semua yang dia lakukan bagaimana bisa aku tidak semakin menyayanginya? Kamu benar Aimee aku hanya takut semakin-semakin menyanginya. Sampai nantinya aku akan lupa tentang ibu ku. Karna itu aku berusaha membencinya."

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang