Team work

177 45 10
                                    

Mereka bisa saja menggunakan pesawat pribadi untuk pergi ke bali, tapi karna Damien ingin merasakan sensi traveler. Jadilah mereka menggunakan pesawat komersil biasa. Itu pun mereka menggunakan kelas ekonomi.

"Arghhh.... Sampai..." Ucap Damien sesaat setelah turun dari pesawat, ia meregangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Brengsek memang Damian" umpat Fabian yang jalan sedikit terseok-seok. Kakinya kram karna kelas ekonomi yang cukup sempit untuknya.

Seumur hidup Fabian, ini pertama kalinya Fabian naik pesawat ekonomi.

Laras nampak terkejut mendengar umpatan Fabian. Ia sedikit tak terbiasa dengan cara bercanda Fabian dan Demian.

"Sudah, dia memang seperti itu mulutnya. Sudah tidak tertolong lagi." Ucap Damien yang kemudian merangkul pundak Laras.

"Bawa fab.." Damien mengambil koper Laras. Lalu memberikanya pada Fabian. Agar Fabian membawa koper tersebut.

"Eh.  Ngga usah aku bisa sendiri..."

"Sudah ayo.." ajak Damien. Satu tangannya menarik koper miliknya, satu tangan lain merangkul pundak Laras membawa wanita itu untuk pergi lebih dulu.

Fabian menurut membawakan koper Laras. Tapi ia berlari untuk menyusul mereka. Tinggalah Lionel dan Aimee yang hanya dapat menggelengkan kepala melihat mereka.

Lionel mengambil koper kecil Aimee dan membantu membawakannya. Sedangkan Lionel sendiri tak membawa koper. Ia cukup dengan satu ransel yang saat ini di pakainya.

Liburan kali ini benar-benar di atur oleh Damien. Dari mulai tempat-tempat yang mereka kunjungi, penginapan, dan lain-lainnya. Entah kapan Damien mengaturnya, Fabian pun tak ikut ambil alih dalam pembuatan agenda acara mereka.

Namun perlu di akui, Damien benar-benar seorang perencana jalan-jalan yang baik. Karna mereka semua menikmati itu. Mereka bahkan lupa kalau itu mungkin jalan-jalan terakhirk mereka dengan Damien. Ya, kecuali Aimee yang memang tak tau apa-apa.

Banyak tempat wisata sudah mereka kunjungi, dari mulai pantai sampai pegunungan. Tradisional sampai dengan modern.

Setelah seharian ini bermain air, Damien mengajak yang lain untuk mengakhiri wisata hari ini dengan melihat sunset di pantai Pemuteran.

Meskipun tak seterkenal pantai-pantai besar lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meskipun tak seterkenal pantai-pantai besar lainnya. Namun pantai Pemuteran ini memiliki pemandangan sunset yang patut di pertimbangkan. Apalagi, suasana yang tak terlalu ramai. Membuat pengunjung merasa seperti memiliki pantai pribadi.

Damien duduk di atas pasir dengan meluruskan kakinya. Ia sedang melihat. Laras yang sedang bermain air bersama Aimee juga Lionel tadinya dengan Fabian juga. Tapi kemudian Fabian memilih untuk menemani Damien. Ia duduk di samping Damien sekaligus memberikan air mineral.

"Apa semua bucket list mu sudah tercoret?" Sindir Fabian.

"Hampir" jawab Damien.

"Apa yang belum?"

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang