Camry putih mewah milik Lionel tak bisa melaju cepat sebagai mana biasanya. Hal itu di karenakan jalanan yang kurang mendukung.
"Ahh... Sayang banget bawa mobil sedan seperti ini.. kamu tidak punya mobil lain yang lebih tinggi? Kaya Pajero atau Fortuner?"
"Kita kesini bukan untuk berlibur" jawab Lionel.
"Hmm.. iya sih." Jawab Aimee. Kemudian ia membuka jendela mobil hingga habis, menghirup udara segar dan jauh lebih dingin di bandingkan saat di kota tadi.
Seolah tak ingin Aimee merasa bahagia, Lionel menutup kaca Aimee dari tempatnya.
"Hya..."
"Ada masalah?" Tanya Lionel
Aimee pikir Damien sudah yang paling menyebalkan, ia salah besar Lionel berkali-kali lipat lebih menyebalkan.
"Udara di luar bagus.."
Lionel menganggukan kepalanya kemudian meminggirkan mobilnya dan berhenti. Aimee menatap Lionel penuh tanya.
"Turun saja kalau gitu. Kau bisa olahraga sekaligus menikmati udara di luar"
Aimee tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Cepat, apa perlu ku buka kan pintunya?"
Aimee tau ini konyol. Tapi ia sungguh tak tahan dengan tingkah Lionel. Ia pun menyetujui itu.
"Oke.." jawab Aimee dan ia pun turun dari mobil Lionel.
Sesaat setelah menutup pintu, Lionel langsung kembali menjalankan mobilnya dan meninggalkan Aimee.
Aimee mengeram kesal, "Lionellll brengsekkkk... Iishhh benar-benar psikopat!"
"Oke.. fine.. kau pikir aku tidak bisa nyampai sana hah?... "
Aimee mulai berjalan sendiri. Sepanjang perjalan ia terus mencibir Lionel ataupun Damien.
"Jalan seperti ini jauh lebih baik dari pada semobil dengan psikopat itu!"
Setelah 10 menit berjalan kaki, setelah lelah mencibir dan mengumpat Lionel. Aimee mulai berganti fokus dengan melihat pemandangan di sana. Ia cukup takjub melihat got saluran air yang air nya nampak sangat jernih.
"Ini saluran air atau sungai.. jernih sekali" ucap Aimee
Ia langsung saja berfoto dengan ponselnya yang sedari tadi ia jadikan maps.
"Ahh yeppuda..." Ucap Aimee. Ia juga tak lupa untuk mengambil beberapa foto selfie.
Tak lagi merasa kesal, Aimee justru menikmati perjalanan itu. Jangan tanya dimana si brengsek Lionel. Pria itu benar-benar tak kembali. Untung saja ketahanan Aimee menghadapi situasi apapun dapat di bilang cukup kuat. Ia selalu bisa mencari hal-hal positif dari hal semenyedihkan dan semenyusahkan apapun. Karna itulah ia bisa menjadi gadis yang tangguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutoroka (Level 2)
General FictionSaat semua terasa begitu menyesakan, melarikan diri mungkin salah satu langkah terbaik.