what's the truth?

170 45 7
                                    

Sebagai bentuk perluasan bisnisnya, Rhea dibantu oleh Priya membuat sebuah cafe baru di Jakarta. Cafe yang mengusung tema back to nature itu sudah hampir siap di buka untuk umum.

Di saat Rhea dan Priya sibuk mengontrol sana sini. Eleora dan Dre justru duduk duduk di salah satu spot favorit mereka. Di depan meja mereka sudah terhidang berbagai makanan yang Eleora pesan dengan alasan ia akan mengecek rasa dan tampilan. Padahal dia hanya ya.. lapar saja. Tanpa bayi dalam perutnya saja El sangat suka makan apalagi kini dia berdua. Ia selalu punya alasan setiap kali ingin memakan sesuatu yang susah di dapatkan.

"Tell me the truth, Dre..." Ucap Eleora tiba-tiba saja.

Dre yang sedang membaca koran terintrupsi. Ia menurunkan korannya lalu melirik adiknya itu. Ya, Dre masih membaca koran. Ia lebih nyaman dengan membaca koran di bandingkan platform berita digital meskipun itu tetap ia lihat. Hanya saja favoritnya tetap koran.

"About Damien, tell me the truth.."

Dre melipat korannya, lalu meletakkan di atas meja.

"Apa yang mau kamu tau?" Tanya Dre

"Everything..., Kamu yang mengusulkan aku dan Rhea untuk memakai Damien. Lalu saat Damien hilang kamu tidak terlalu terkejut. Di saat menejemennya saja tidak bisa menemukannya kamu justru sudah tau hanya dalam waktu beberapa jam saja. Aku tidak sadar itu karna sibuk panik model ku kabur. Tapi sekarang aku tau ini rencana mu, yang aku tidak tau apa rencana mu dan alasan dari rencana mu. So,tell me the truth." 

Sebelum menjawab Dre menyesap kopinya lebih dulu.

"Hmm.. sebenarnya aku sudah kenal Damien cukup lama. Sekitar 11 tahun lalu kami tidak sengaja bertemu di sebuah tempat makan, mengobrol dan berakhir dengan Damien yang mempertemukan aku dengan ayahnya. Saat itu perusahaan ku masih merintis. Bisa di katakan berkat kerja sama dengan perusahaan ayahnya, perusahaan ku bisa berkembanh sepesat ini. Ya, tentu dengan bantuan ayah mu juga. Aku dan Damien cukup dekat. Aku menganggapnya seperti adikku karna aku memang tidak memiliki saudara laki-laki. Aku cukup mengetahui kisah hidupnya. Saat dia pindah ke korea sesekali aku menjenguknya. Tidak sering, tapi paling tidak setahun sekali. Beberapa bulan lalu waktu aku ada kerjaan di new york aku bertemu dengannya. Dia meminta bantuan ku untuk membuatnya bisa ke Indonesia. Satu-satunya cara agar dia bisa kembali ke Indonesia adalah dengan punya projek di sini. Kalau hanya satu perusahaan saja, pasti sulit mendapatkan slotnya. Karna itu aku meminta kamu dan juga Rhea untuk menggunakan Damien. "

"Memang dia ini siapa sih? I mean selain dia model"

"Damien Suh, apa kau tidak familiar dengan namanya?"

Eleora nampak berfikir ia mencoba mengingat-ingat.

"Ah... Elba group? Bukannya nama anaknya.. siapa itu Lian.. lio..lionel?"

Dre mengangguk. "Lionel anak pertama, kaka dari Damien suh"

Eleora ber-oh ria. "Ah... Pantas saja  aku tertarik dengan Damien. Ternyata dia adiknya Lionel.."

"Kenapa? Lionel pernah jadi mantan mu juga?"

Eleora menggeleng. "Aku hanya pernah bertemu 2 kali dengannya. Ah, dia dingin dan angkuh sekali. Menyeramkan, lebih menyeramkan dari Priya. I mean priya itu hangat dia hanya dingin dengan ku saja. Tapi kalau si suh ini, seperti tidak punya jiwa. But,  sebenarnya dia tipe ku. Rahasiakan dari Priya... "

"Jangan bilang saat membuat sepatu itu yang kau pikirkan juga Suh?"

"Sedikit.. ahh.. sudah kenapa jadi bahas Lionel, bahas Damien. Jadi, kenapa dia meminta bantuan mu. Kenapa tidak perusahaan ayahnya saja. "

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang