Not a bad boy

184 49 7
                                    

Aimee mengulurkan sebotol air mineral yang sudah di buka pada Lionel kemudian duduk di samping Lionel.

Lionel menerima itu, meminumnya sedikit.

Suasana mendadak menjadi begitu sepi dan canggung. Aimee tak ingin mengatakan apapun lebih dulu. Ia tau Lionel pasti sedang merasa tak nyaman sekarang.

"Aku memalukan sekali bukan?" Tanya Lionel yang akhirnya membuka suara.

"Kenapa?" Tanya Aimee

"..."

"Karna kamu menangis? Atau karna kamu yang menyayangi ibu mu? Mana yang memalukan?" Sambung Aimee. .

"Aku membenci ayah ku, ibu tiri ku dan Adik ku. Hanya karna aku ingin terus meyakini bahwa ibu ku tidak dengan sengaja meninggalkan aku. Bukan dengan keinginannya."

"Menurut mu itu memalukan?"

"Emm.." jawab Lionel yang mencoba menahan air matanya yang kembali ingin terjatuh.

"Menurut ku tidak, tidak sama sekali. Kamu tidak memalukan. Tidak sedikitpun. " Balas Aimee.

Lionel memalingkan wajahnya, menyeka air mata yang akan terjatuh lagi di sudut matanya.

"Terimakasih karna sudah bertahan.. terimakasih karna sudah tumbuh dengan baik.. terimakasih karna sudah sampai di ujung penantian, meski hasilnya tak sebahagia yang kamu harapkan. Tapi tetap terimakasih karna sudah membawa sampai di sini. Katakan itu pada dirimu sendiri... "

Lionel menoleh pada Aimee.

"Katakan pada dirimu yang sudah menjadi sangat hebat ...euhm.."

Air mata Lionel kembali lolos begitu saja.

Aimee menggelengkan kepalanya. Lalu menghapus air mata Lionel.

"Jangan menangis lagi, jangan terluka lagi. Sudah.. sudah cukup. Berikutnya kamu harus bahagia.. kamu hanya perlu untuk bahagia. Entah bagaimana caranya. Tapi kamu harus bahagia. Harus.."

Aimee dengan mata yang berkaca-kaca berusaha untuk tersenyum. Tangannya kembali menghapus sisa-sisa air mata di wajah Lionel.

"Berhenti melukai dirimu sendiri Lionel... Berhenti melukai dirimu dengan bersikap menjadi seseorang yang tidak tersentuh. Itu bukan dirimu... Itu melukai mu. Kamu bukan orang jahat.. jadi jangan berusaha untuk menjadi seperti itu."

"Aku jahat..aku bahkan tidak segan-segan melukai mu"

Aimee menggelengkan kepalanya.

"Kalau kamu benar-benar ingin menyingkirkan aku kamu sudah melakukannya. Kamu juga tidak perlu mengikuti maunya fabian, meski terlihat tidak peduli kamu terus mengikuti perkembangan karir ka Damien bukan? Kamu datang pada acara pertamanya, kamu datang di semua konser-konser besarnya, Kamu datang pada pertunjukan dramanya, dan bahkan kamu selalu datang pada setiap premier filmnya."

Lionel nampak terkejut mendengar ucapan Aimee.

"Ka Damien melihat mu.. dia menceritakan itu pada Fabian dan Fabian mengatakan itu padaku. Aku tidak percaya awalnya.  Aku berfikir ka Damien hanya terlalu merindukan mu, jadi dia beranggapan seperti itu.  Sampai akhirnya aku tidak sengaja menemukan majalah yang menampilkan foto Ka Damien beberapa tahun lalu. Setelah ku cari ternyata itu adalah majalah pertamanya. Kamu tidak pernah membencinya. Kamu hanya tidak ingin terlalu menyanginya, kamu takut kalau kamu terlalu menyayangi kamu akan melupakan begitu saja tentang ibu mu. Kamu mencoba memikirkan rasa sakit ibumu. Jadi, kamu berfikir kamu tidak boleh bahagia dengan mereka. Dengan mereka yang mungkin saja menyakiti mu. Di lain sisi, kamu juga takut kalau   ternyata mereka benar-benar baik padamu dan kemudian membuat mu membenci ibu mu. Kamu tidak mau seperti itu.."

Kutoroka (Level 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang