11

608 103 4
                                    

"Apa-apaan mereka itu, hanya karena [Name] susah berinteraksi sudah hina seperti itu? walau tidak ditunjukin"

komentar [Name] memasuki kamar mandi, menatap wajah dirinya dicermin wastapel. Menghidupkan keran lalu menyuci kedua tangan.

"Aku ngapain cuci tangan ya?" menghentikkan aktifitas cuci tangan lalu mengelap tangan menggunakan tisu, kembali menatap wajah [Name] dibalik cermin.

"Kau selalu mendengar caci maki seperti tadi?" tanya [Name] pada tubuh tersebut, matanya menjadi sendu dengan pantulan cahaya yang sedikit gemetaran.

"Tapi setidaknnya kau memiliki keluarga yang menyanyangimu"

"Aku sungguh iri denganmu [Name], memiliki keluarga yang menyanyangimu walau dikelas selalu dibully"

[Name] membuka kancing lengan baju lalu menggulungnya sedikit keatas, menampakkan beberapa luka lebab yang membiru disana.

"Kekerasan fisik seperti ini kenapa kau hanya diam saja? kau sama bodohnya dengan orang-orang itu, jangan pernah menyakiti dirimu sendiri lagi" ucap [Name] memegang dadanya, menghela nafas panjang lalu keluar dari toilet menemukan 2 orang teman sekelasnya.

"Ada apa?"

"Ha-hai" dia seperti berusaha memasang senyum, walau cagung. [Name] menaikkan sebelah alisnya.

"Hai juga, ga ada yang penting kan? aku pergi dulu, bilang kerehan aku cabut keuks" ucap [Name] pergi keruang uks, berencana buat tidur diatas ranjang.

Kalau [Name] menghilang tidak kembali lagi, tidak ada yang peduli dengannya juga. Jadi santai saja sampai 3 jam habis.

BRAK

"ASTAGFIRULLAH SETAN!!" pekik [Name] terjatuh dari atas kasur, menatap kesuara benturan pintu menampakkan wajah Rehan yang terengah-engah.

"Ngagetin yaelah, kukira pengawas uks tadi" ucap [Name] beranjak berdiri, kembali duduk diatas ranjang.

"Kau tidak ada yang sakit kan?"

"Ada peduli apa lu? biasanya kau tidak peduli denganku kan? oh! pasti kerasukan arwah ni" [Name] mengambil botol air minum dimeja sebelah ranjang yang selalu ada setiap saat.

"Nah minum, aku dah baca ayat kursi didalamnya"

"Aku tidak kerasukan, aku kira kau pingsan atau sebagainya"

"Lu doain aku beneran pingsan atau gimana? dahlah aku mau tidur, pergi sana"

"Aku ketos loh"

"Bodo amat, lagian kau selalu cabut dari tugasmu kan? kalau lu ngadu keguru, aku lebih ngadu soal kau yang lalai dari tugas" ucap [Name] membalikkan badan dengan bantal yang menutupi kepalannya, Rehan menghela nafas pendek.

Suara pintu tertutup terdengar, mengecek kalau rehan beneran pergi. Setelah sudah yakin [Name] lebih bebas buat tidur "Yash! aku bisa kembali menjenguk tubuhku disana"

Menutup kedua mata [name] lalu kembali terbuka ketubuh aslinnya, dia bisa melihat apa yang dilihat oleh diri [Name] real "Kazami?"

"Yo, disini sungguh berisik yaa" [Name] bisa melihat Usop, Luffy yang sedang ribut soal buat bendera kapal baru mereka. [Name] real terkekeh kecil.

"Begitulah, bagaimana keadaan disana?" -[Name] real

"Masih sama, disekolah mereka lebih brengsek dari pada yang kau ceritakan"

"Aku mau nanya" tanya Kazami kepada [Name]. [Name] mengangguk, ia beranjak berdiri untuk pergi menuju kamar.

Kesadarannya mulai menghilang dan tubuhnya terjatuh diatas kasur. Sekarang jiwannya [Name] ada didepan kazami "Ada apa?"

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang