17

643 108 9
                                    

Orang lalu lalang dilanda kepanikan karena kedatangan angkatan laut bersama orang yang bernama Gen, dia sudah dianggab orang tua bagi Nami.

"Kapten?"

Luffy masih terdiam terpaku menatap gen pergi, dia begitu tertarik dengan kincir angin terpasang ditopinnya. [Name] menggelengkan kepala melihat sifat Luffy.

Memilih untuk berteduh dibawah pohon agar tidak terlalu membakari diri dengan cahaya matahari. Luffy duduk disebelah [Name] kini meletakkan kepalanya dikedua pahanya lagi.

"Kau kenapa lagi sik?" Luffy menarik tanganmu, meletakannya diatas kepalannya. Menyuruh [Name] untuk mengusapnnya. Dia seperti anak kecil yang sebelum tidur harus diusap kepalannya.

Menghela nafas panjang sepanjangnya, sampai panggilan kazami menotice [Name]. Menutup kedua mata secara perlahan lalu kehilangan kesadaran.

"Ada apa?" tanya [Name] kini menatap Kazami yang seperti habis menangis, matanya sebab dengan hidung yang memerah. [Name] sudah memprekdisinya sik.

"Ibu mengamuk lagi?" tanya [Name], Kazami diam kini menundukkan kepala mengusap kedua air matanya yang keluar lagi.

"Ya..lagi?" tanyanya

"Apa ayah berselingkuh lagi?" kedua mata Kazami membulat sempurna, air matanya kembali keluar tidak kuat buat menahan tangisnnya.

"Kau ini cengeng yaa" ucap [Name] meraih kepalannya untuk mengusap rambutnya pelan, Kazami semakin menangis kuat, memeluk [Name] erat.

Tangan [Name] mengusap punggungnya, menyuruhnya tenang terlebih dahulu "Sudah kuduga bakalan terjadi lagi"

"Pa-padahal kemarin terlihat baik-baik saja hiks...tapi kenapa mereka berdua ber-berantem hiks..."

"Itu sudah biasa untuk aku dan hoka, mereka berdua tidak gagal menjadi orang tua bagi kami berdua namun gagal menjadi pasangan suami istri"

"Dulu saat aku berumur 10 thn tepat ditengah malam aku terbangun mendengar suara piring pecah dan suara kegaduhan didapur, ibu menampar ayah karena ketahuan selingkuh–itu untuk pertama kalinnya"

"Hingga kemudian hari, ayah selingkuh itu menjadi makan sehari-harinnya. Ibuku sudah terbiasa, dia hanya membutuhkan uang ayah untuk menghidupkan aku dan hoka. Awalnnya mereka tidak mau memberitahukan masalah ini ke aku dan Hoka, namun cepat lamat perkelahian itu terlihat langsung didepan mata kami berdua"

"Jadi jangan heran kenapa ayah pulang seminggu sekali, bahkan sebulan kali? kau bakalan terbiasa soal masalah KDRT mereka berdua" [Name] menceritakan panjang lebar soal kehidupan kedua orang tuanya.

Kazami terdiam menahan isakan tangis, Kazami melepaskan pelukannya. Tangan [Name] menghapus air matanya "Aku dan Hoka tidak masalah asal saldo atm kami lancar jaya"

"[Name]..."

"Itu ajaran ibu, 'Kalau suamimu ketahuan selingkuh, pertahanin saja namun kuras hartannya sampai kere baru cerai' namun, duitnya ga habis-habis" [Name] tertawa garing menceritakannya, menampilkan senyuman membuat Kazami menatapnya lamat.

"Lantai rumah sampai berserakan beling kaca piring, pot dan gelas"

"Hahaha, itu sudah biasa. Bahkan pernah saling lempar alat masak, seperti panci dan pisau, syukurnya tidak ada yang terluka" lanjut [Name] tersenyum menutup kedua matanya.

"[Name]...kau sebenarnya juga menginginkan keluargamu balik hidup damai kan?"

"Semua anak pasti menginginkannya, tapi yang bersangkutan tidak mau, kenapa harus dipaksa" berkata sambil mengangkat bahu tinggi, memegang bahunnya Kazami.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang