73

149 28 20
                                    

"Dia tidak mati. Dia hanya disegel" Hamur menjawab dengan nadanya yang santai.

"Yang dikatakan Hamur benar. [Name] hanya tersegel. Buktinya ketiga makhluk ini tidak kembali tersegel menjadi batu" Gomura menunjuk kearah Siren, Pegasus dan Phoenix.

"Apa hubunganya?" Sanji bertanya sambil menghembuskan asap rokoknya. Meski ia masih merona melihat dua gadis didekat gomura, dasar buaya.

"Patner. Seperti kami semua. Hewan-hewan ini adalah patner kami" Yamika menjawab sambil mengangkat tanganya.

"Maaf. Aku ini peri, huft" Pearl menggembulkan kedua pipinya sambil membuang wajahnya merajuk.

"Jadi tiga makhluk ini patnernya [Name]?"

Perempuan berambut orange bertanya seraya menatap seekor duyung cantik dengan kedua bola mata putih miliknya.

Ekor duyung yang begitu lebar dan tentu saja dipenuhi dengan sisik yang tajam. Perempuan itu tau bahwa itu bukan sembarangan duyung.

"Benar. Saat kami datang kesini [Name] melakukan perjanjian terhadap mereka, membutuhkan 5 hari"

Yang menjawab kali ini adalah perempuan berambut coklat dengan kedua tangan ia lipat sambil menyenderkan punggungnya dibebatuan berukuran besar.

"Dia sudah sejauh ini. Sebenarnya apa tugas [Name]?" Usop bertanya dengan keadaan berjongkok untuk menatap seekor ubur-ubur didalam air. Itu adalah patnernya Hamur, Jelybi.

"Penguasa baru. Anggab saja ratu pulau Fertwona" Gomura menjawab apa adanya. Laki-laki itu berjalan menghampiri Luffy lalu mengembalikan kristal tersebut.

"Sepertinya kalian memang harus mengikuti kami"

"Gomura!" Fena dan Yamika tentu terkejut akan keputusan laki-laki tersebut. Membawa orang asing kedalam masalah besar? Itu tindakan gegabah.

"Mereka bukan orang asing"

"Tapi [Name] tidak ingin mereka ikut campur! Kau tidak ingat?" Fena sekali lagi mengingatkan agar Gomura memikirkanya kembali. Namun jawaban Gomura kini sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat lagi.

"Mereka sesuai ramalan"

"Ramalan? Tidak! Aku tidak setuju, meski kau membawa kata-kata ramalan seperti yang dikatakan wanita ular itu!" Fena menatap Gomuran secara intimidasi, perempuan itu tidak ingin ada yang ikut campur.

"Fena. Sejak kapan kau jadi keras kepala?"

Fena berdecak kasar lalu memalingkan wajahnya. Jika Gomura sudah memutuskannya maka ia tidak dapat melakukan apapun lagi, pendapatnya tidak bakalan didengar oleh laki-laki berambut putih tersebut.

"Terserah kau. Intinya aku sudah memperingatkanmu

"Terima kasih"

Meski begitu laki-laki itu tetap berterima kasih karena sudah mau mengikuti rencananya. Fena tidak habis pikir kenapa ia selalu kalah disaat adu debat oleh laki-laki gila dan sabar sepertinya.

"Maaf. Tapi apa kalian semua mau mendengarkanku? Ini sebuah rencana disaat kita pergi kepulau tersebut"

"Baiklah. Kami ingin membantu. Sudah seharusnya kami mengikuti rencana kalian semua" Nami menjawab sambil tersenyum miring.

Ahh mereka melupakan soal kapten mereka yang selalu menghancurkan rencana. Sepertinya Gomura harus selalu berada disisi Luffy agar tidak membuat masalah.

Disaat pulau Fertwona mendaratkan diri maka secara otomatis terdapat serangan dari berbagai macam makhluk iblis dan lainnya. Termasuk para AL yang turut ikut campur meski diberikan perintah oleh atasan mereka.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang