64

178 25 17
                                    

KAZAMI POV

"huaa capeknya!" angelina mengeluh karena hari ini mereka mengadakan kemping, mumpung ada waktu senggang.

"dasar, baru segitu doang dah capek" ucap rehan yang masih semangat 45 mendaki gunung menggunakan peralatan karena terlalu menanjak, sebuah tali pengait yang memang sudah disediakan.

Aku bergelantung dengan kedua kaki sebagai tumpuan, terkekeh kecil melihat kegaduhan mereka berdua. Pandanganku kearah atas saat merasakan sesuatu yang tidak asing bagiku. Dengan cepat aku bergerak dibandingkan rehan.

"oee [name]! Tunggu!"

Aku tidak mendengarkannya dan terus memanjat sampai diatas, tidak ada apa-apa. Apa hanya firasatku saja ya? Tapi pemandangan yang kusaksikan sekarang benar-benar indah, aku duduk melipat kedua kakiku.

"indahnya" aku berseru menikmati alunan angin siang, membiarkan rambutku berkibar lembut.

TAK

"gila kau [name], cepat banget!" seru rehan yang merebahkan diri diatas bebatuan besar, habis ini mereka hanya perlu berjalan yang sudah tersedia jalan disamping mereka.

"hueee aku capek" keluh angelina merengek capek, kakinya sudah benar-benar lelah.

"istirahat saja kalau lelah" ucapku dengan lembut, menurutku pemandangan disini terlihat tidak asing bagiku, aku penasaran satu hal.

Mengambil bebatuan yang kebetulan ada didekatku lalu melemparkannya kedepan.

TUK

Batu itu tergelincir kebawah. "aneh" gumamku pelan, aku berdiri dari posisi lalu berjalan kearah samping dan sedikit mendaki untuk keposisi yang lebih tinggi.

Langkah kakiku berhenti disaat merasakan sesuatu yang tidak asing bagiku, tepat disampingku. Kepala aku tolehkan kesamping, secara samar aku dapat melihat wujud gadis berambut biru pendek sedang tersenyum menatap lurus.

"[name]...?" panggilku pelan, gadis itu seperti mendengarnya, dari gerakan kepalanya seperti menyari sana sini...namun bayangannya menghilang.

Apa yang baru saja aku lihat? Apa hanya ilusi semata? Keknya bukan deh "hayoo jangan bengong loh, nanti dirasukin" ujar angelina menepuk bahuku.

"ga mungkinlah, kan dia setannya"

PLETAK

Aku menjitak kepala rehan karena berbicara omong kosong, menghela nafas panjang dan melanjutkan mendaki gunung. Sebentar lagi kami akan sampai dipuncak, selama diperjalanan aku selalu memikirkan apa yang barusan saja aku lihat.

DUARRR

Langkah kakiku berhenti saat mendengar suara ledakan yang besar, tapi tidak ada kemunculan ledakannya...hanya suaranya saja.

"heii, kalian dengar sesuatu?"

"kau juga dengar ya?? Aku kira aku saja yang dengar, seperti suara ledakan bukan?" ucap angelina, dari raut wajahnya saja sudah ketakutan setengah mati.

"aku juga dengar, tapi dari mana asalnya?" tanya rehan menaikkan tasnya karena sedikit turun, aku kembali menatap kedepan.

Bukan aku saja yang mendengarnya, melainkan kami bertiga. Berarti itu bukanlah ilusi atau salah dengar. Yang aku tangkap sekarang.

Aku berada dititik koordinat [name] berada, bayangan [name] juga bukan ilusi...aku yakin itu nyata. Tapi bagaimana caranya aku mencari bukti dan memanggilnya?

SET

"eh?" ada sesuatu yang menarik kakiku kearah jurang disampingku.

"[name]!! Awas!!"

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang