60

227 25 5
                                    

"LEPASKAN!!" fena berteriak untuk dilepaskan, karena gadis itu berhasil menangkap basah orang yang mencurigakan tadi.

"bocah sialan!" teriak orang tua dengan sebuah jenggot panjang, memegang kepala fena lalu melemparnya kesembarangan arah.

BRUKH

"kau...bocah sepertimu, beraninya ingin melawan kami"

"tentu saja berani! Kalian adalah perusuh yang ingin membuat kekacauan dipulau ini, padahal pulau ini sudah dijaga sangat amat ketat, dan juga...kalian bukanlah 'kazami' "

"kesimpulan yang bagus gadis kecil, jawabanmu benar, kami bukanlah 'kazami' "

Pria tua dengan tongkat kayu panjang menoleh kearah orang-orang dibelakangnya, menyuruh untuk melalukan aksi mereka. Bawahannya mengangguk dan mulai mengeluarkan semacam telur besar.

Kedua mata fena membulat saat melihat terdapat gambaran makhluk Chimera dicangkang telur besar tersebut. "HENTIKAN! Jangan lakukan itu! Sama saja kalian akan mati!"

"kami tidak peduli, selagi olya-sama menjadi pemimpin selanjutnya...dunia segera berada digenggamannya" ucap pria tua sambil mengangkat tongkatnnya keatas, sebuah kilatan cahaya keluar dari ujung tongkat kayu.

JEDAR

Awannya berubah menjadi gelap gulita dengan sedikit getaran ditanah. Telur besar itu bercahaya berwarna merah darah lalu meledak pecah. Semacam butiran pasir melayang kearah tengah-tengan festival dan berbentuk menjadi Chimera

"ARGHHHHH!!!"

"AAAAA!!! Chimera muncul!!!" teriakan orang-orang langsung membuat yang lainnya ikutan panik dan melarikan diri.

Fena menatap orang-orang dihadapannya yang perlahan tubuh mereka bertukar menjadi gumpalan pasir.

"bodoh" fena menatap Chimera dihadapannya sekarang, fena beranjak berdiri untuk menghindari semburan api yang dikeluarkan untuk mengacau fertwona.

ZRASHHH

Semburan api besar mengarah pada fena, fena sudah berpikir inilah akhirnya. Namum tuhan berkehendak lain, fena diselamatkan seorang perempuan berpakaian semacam kimono panjang dengan rambut putih yang panjang.

"kau tidak apa-apa nak?" semburan api Chimera berhasil diserap hanya menggunakan telapak tangan kecil dan indah milik sang gadis, fena mengenalinnya.

"ratu...?!"

"pergilah...cepat!" fena mengangguk lalu berlari. Seorang wanita yang dimaksud ratu yang tidak lain adalah ibunya [name] dan toya.

Fena berlari, terdapat orang-orang jahat lainnya. Fene menatap tajam, gadis itu menghajar sebisannya, menggunakan kekuatannya untuk memgeluarkan senjata miliknnya.

BRAKH

Sebuah serangan mengenainnya, orang asing dihadapannya mengarahkan kapak besar dan tajam kepadannya. "selamat tidur bocah"

"HENTIKAN!"

Sebuah serangan mengenai orang yang hendak membunuh fena, fena menoleh kearah ibunya yang sedang berlari lalu memeluknnya dengan erar.

"syukurlah kau baik-baik saja...ibu sangat khawatir padamu" ibunya memeluk erat, suaranya bergetar dengan air mata yang keluar membasahi bajunya fena.

Kota fertwona sudah dipenuhi oleh api, fena dapat melihat luka bakar yang diterima oleh ibunya. "ibu...ibu terluka!!"

"tidak apa, ini hanya luka biasa. Kita harus pergi dari sini"

BRAZZZZ

Serangan panah api mengarah mereka berdua, serangan itu berasal dari Chimera yang berhasil membentuk panah besar.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang