56

225 42 9
                                    

"PAIT!"

"minum obatnya [name]-sama" ucap suster menyuapi sedendok obat. [name] harus meminum sebotol obat yang sudah dibikin secara alami, karena itu sehat buat tubuh.

Kazami tidak 100% menggunakan 'mana' penyembuhan karena itu juga tidak terlalu baik. Suster laki-laki dihadapan [name] terus menyondorkan sesendok obat kepada [name].

"ga ga! Pait!! Aku ga mau!"[name] membuang wajahnnya, suster laki-laki menghela nafas lalu menoleh kearah fena yang sedang asik nyemilin apel.

"nona fena, tolong ya" fena yang dipanggil hanya menghela nafas, gadis itu berdiri lalu berjalan menuju kasurnya [name].

GREB

"minum obat dasar bocah!" fena mencengkram kedua pipi [name] lalu memyuapi paksa obatnnya kedalam mulut [name], dan berakibat gadis itu memuntahkannya kembali.

HWEEE

"kau benar-benar susah ya" fena menyengir sebal, fena tau bahwa obat ini pait. Tapi apa boleh buat, [name] tetap harus menghabisinya.

"harus bagaimana lagi aku mengurus bocah ini" gumam fena mengusap rambut coklatnya dengan kasar, gadis itu benar-benar darah tinggi.

"gomura, tolong ya" fena menyerah dan memberikan obatnya kepada gomura, gomura menatap isi dalam botol yang menimbulkan bau pait yang luar biasa.

"lebih pait dari pada sebelumnya" batim gomura dan berjalan kearah [name] yang hendak menyolong jeruk diatas meja samping kasurnya, gomura menahan tangan [name].

"minum obat dulu yuk, baru makan buahnya"

"ga mau, pait!"

"ayo minum yuk, atau mau aku cekokin dengan paksa" gomura mengatakannya sambil tersenyum, [name] berkedik merinding saat aura menusuk tertuju padannya dan berakhir mengangguk.

Gomura mengangguk dengan aura berbunga-bunga "bagus, bagus. Anak baik" [name] membuka mulutnya, gomura menyuapi sampai habis obatnya.

"pait banget "

Tap tap tap

Gomura menepuk pelan kepala [name] lalu kini mengusapnnya. "gomura...jadi kakaku yuk!"

"dari kemarin kan aku anggab kau adikku" gomura mengatakannya sambil tersenyum, [name] berseru senang lalu mengejek fena.

"ga kek fena"

"apa kau bilang?"

———

"ayah!! Kumohon lepaskan!!"

"toya! Tenanglah!"

"AYAH!! JANGAN LAKUKAN ITU!"

"toya!"

"[name]!!!"

Kedua bola mata [name] langsung terbuka dengan sempurna, gadis itu banyak mengeluarkan keringat. Bola mata biru cerah miliknya menatap atap-atap langit yang bercat putih polos.

"mimpi...bukan. Itu ingatan kazami" [name] bangkit untuk duduk, melirik kearah bola mutiara kecil disamping kasurnya. Tangan milik [name] mengambil mutiara itu lalu menggenggamnya.

Memori samar yang bisa [name] simpulkan, gadis itu tidak tau apa yang terjadi selanjutnya. Mengusap rambutnya dengan kasar dengan helaan nafas panjang yang keluar dari mulutnya.

"benar-benar membuatku pusing"

"[name]!! Tidak...JANGAN!!"

Kedua bola mata [name] membulat saat mendengar suara teriakan toya, telinga gadis itu dapat mendengarnnya dengan jelas. Suara teriakan dan tangisan keputus asaan, tapi gadis itu tidak tau untuk apa teriakan itu dikeluarkan.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang