41

336 58 2
                                    

DUARRR

DUARRR

DUARRR

"ini mah tauran namanya" toya berswedrop melihat pertarungan dihadapannya, beberapa runtuhan menjadi lebih hancur. Debu-debu bertebrangan, walau mereka didalam laut tapi tetap saja seperti didaratan.

"ayoo [name]! Keluarkan seluruh kekuatanmu!" fena menyatukan kedua tangannya, terbentuklah semacam senjata palu besar yang dilihat-lihat sudah pasti sangatlah berat.

Gomura menutup kedua matannya tujuannya untuk fokus, walau dalam keadaan gelap dia bisa menghindari serangannya [name].

"ketemu" gomura bergerak maju, dengan cepat sudah berada dihadapan [name].

"AJG SETAN" [name] berteriak dengan reflek mengarahkan sabitnya ketubuhnya gomura, gomura menghindar. Telapak tangannya menyentuh sabit dan menghempasnnya ketanah.

"apa?! Kok bisa?!"

"tekanan angin" jawab simpel gomura.

BRUKH

Gomura menendang punggungnya [name] sampai terhempas kebebatuan, [name] mengaduh saat merasakan tulang-tulangnya yang sedikit retak.

"dasar tidak punya hati"

"hahahah maaf, terbawa suasana" ucap gomura menepuk kedua tangannya, fena mendarat disamping gomura.

"reflekmu tidak buruk, tapi terlalu mudah ditebak" ucap fena sambil mengulurkan tangannya, [name] menerimanya.

"ya maap, siapa juga yang tidak kaget melihat gomura dengan wajah jeleknya tiba-tiba sudah dihadapanny"

"my kokoro sangat sakit" gomura menangis alay sambil memegang dadanya.

"Y"

"oee toya, kau yang dari tadi hanya menonton kasih saran dong" gomura menoleh kearah toya yang hanya duduk diatas bebatuan yang dimana disebelahnya terdapat yasa yang sedang tertidur.

"hmm, gimana ya. Kalian bertarungnya sangat brutal, agak sulit untuk dideskripsikan"

"aku bilang saran jaenap, bukannya dideskripsikan" bentak gomura menyengir dengan perempatan dikeningnnya.

"oh iya, ehem! Sebagai kembaran [name] yang baik, aku akan memberikan saran untuknnya"

'wajahnya kok seperti ingin ditonjok?' batin [name], gomura dan juga fena.

"yang dikatakan fena juga benar, tapi yang terpenting kau masih belum menguasai semua kekuatanmu"

"kau bahkan belum mengeluarkan kekuatan matamu"

"eh? Seperti byakugan dan sharingan?" wajah [name] sedikit berharap.

"apa tu?" ucap toya bingung.

"dia tidak memiliki kekuatan mata kristal suci" semuanya menoleh kearah yasa yang menguap kebar.

"apa maksudmu?" tanya [name].

"dari mana kau tau?" tanya fena, toya memegang dagunnya lalu menoleh kearah kembarannya.

"AHA! pasti karena kekuatan hitam terlarang itu!" seru toya membuat yasa menganggukkan kepalannya.

"seperti yang kalian tau, eye cristal itu merupakan mata suci. Sedikit aja ada noda maka mata itu tidak akan aktif" ucap yasa kini kembali tidur.

"dasar kebo"

"ngaca" ucap yasa  menatap jengkel kearah patnernya itu, [name] ikutan menatap yasa dengan tatapan kesal.

"hmm benar juga, jadi satu-satunya jalan keluar adalah melakukan kerja sama dengan para makhluk mitologi" fena memegang dagunnya dengan pandangan yang sangat serius.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang