63

186 24 9
                                    

BYUR

"haa...haaa" hamur berkeringat saat mempelajari teknik airnya, hamur menatap pantulan wajahnya ditepi pulau, hamur merasa sedih ntah kenapa selalu begitu.

Hamur teringat akan ucapan jiwa lain yang berada didalam tubuh [name] yang mengatakan bahwa keluarga aslinya hamur sudah musnah semua karena perbuatan olya.

Hamur menggertakkan giginya kuat-kuat, meremas kepalan tangannya. "aku akan menjadi kuat dan menghajar olya...dasar bajingan!"

"tidak baik loh emosi berlebihan" hamur menoleh kearah samping dan terkejut membuat anak laki-laki tersebut kecebur kedalam air.

Hewan yang mengejutkan hamur dengan cepat menolong hamur dengan cara menyeburkan diri kedalam air dan berubah menjadi besar untuk menjadi sebuah pelampung.

"kau baik-baik saja?" tanya makhluk seperti ubur-ubur kepada hamur yang berada diatas kepalanya saat ini, hamur memgeluarkan batuk karena kesedak air.

"woh, kau bisa berubah menjadi besar? Padahal sebelumnya wujudmu sangatlah kecil"

"inilah kekuatanku, tapi tidak hanya sampai sini saja loh" tetangkel panjang mulai diangkat keatas lalu memutarnnya, air yang didepannya mulai bereaksi menyiptakan pusaran air yang awalnya kecil kini menjadi besar.

"keren!"

"ada lagi" tentakel tersebut terangkat keatas membuat air didalam pusaran air terangkat menyiptakan tembakan tajam seperti tombak dan cepat!

"kau...hebat sekali! Heii, siapa namamu?" hamur terlihat sangat tertarik dengan makhluk dibawahnya saat ini.

"jelybi"

"jelybi? Aku hamur! Hei, mau melakukan perjanjia?" jelybi terlihat sedikit terkejut.

"hmm, apa boleh? Soalnya aku hanya makhluk lemah yang berada didalam tingkat terakhir" ucap jelybi sedikit minder, karena itu kenyataan yang harus jelybi terima.

Hamur menggelengkan kepalanya "tidak, menurutku itu sangat luar biasa! Nanti kita bakalan membuat combinasi luar biasa! Bagaimana? Mau ya?"

Jelybi diam hendak memikir "hm, baiklah! Mohon bantuannya hamur" hamur terlihat senang dan menggapai tentakel tersebut, membuatnya menjadi jabatan tangan.

———

SING

Suara ayunan pedang berhasil membelah pohon besar dengan mudah, gomura menghela nafas panjang dan berkeringat seperti habis mandi.

"pedangku lama-lama bakalan tumpul, kekuatan apinya juga sangat tipis" gomura memegang pedang dan menatap pantulan diwajahnya.

Laki-laki itu menghela nafas, mendengar suara yang mendekat dan dengan gesit mengayunkan pedangnya untuk mengecek siapa yang datang.

"hii!!! Maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf! Jangan bunuh aku dengan pedang itu!! Hiii bau darah!! Hueeee maafkan aku!!"

"peri?" gomura menarik kembali pedangnya, makhluk kecil bersayap tersebut secara perlahan mengintip melalui sela-sela jari dengan ludah ia telan akibat gugup dan takut.

"kau...tidak membunuhku..hiks"

"buat apa aku membunuhmu?"

"kau benaran tidak akan membunuhku?? Serius?? Janji ya! Jangan membunuhku" gomura tersenyum lalu mengangguk.

"hueee aku kira bakalan mati tadi, aku hanya penasaran bagaimana caranya kau menebang pohon besar ini hanya dalam sekali ayunan"

"eh? Apa sehebat itu? Padahal menurutku masih sangat tumpul, karena kekuatan apinya terlihat sangat sedikit" hamur mengatakannya sambil menatap pedang miliknya.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang