74

221 35 29
                                    

"Wahh...luar biasa"

Melihat adanya keberadaan aura dengan tekanan tinggi membuat beberapa orang yang berada didekat gua yang dipenuhi dengan tumbuhan yang menjalar.

Gua yang terlihat sangat besar. Salah satu menoleh kearah belakang lalu mengangkat bicara.

"Kau. Coba cek, benar atau tidak" Pria tua berambut biru panjang menunjuk kearah laki-laki disamping Toya, Sham.

Laki-laki bernama Sham menganggukkan kepalanya lalu maju beberapa langkah. Matanya yang selalu tertutup kini secara terlihat semakin erat dipejamkan.

"Yah. Memang benar ini tempatnya"

"Tapi kita tidak dapat masuk kedalam tepatnya hanya Toya"

Semuanya kini menoleh kearah laki-laki berambut biru yang sedikit panjang. Toya menunjuk dirinya sendiri lalu memasang ekspresi tertekan.

"Kenapa harus aku?"

"Karena kau memiliki mata itu, nah jangan banyak bekicot masuk aja sana. Kami hanya menunggu hasilnya, selamat ga selamat itu takdir"

Altaz mendorong punggung Toya dengan kuat, dibandung dengan Starz. "Kok gitu!? Kalian kan anaknya Yasa!?"

"Tapi kami ga punya mata itu...tepatnya ga murni"

"Dih kw"

"Sttt, sampai jumpa!"

Setelah dorongan dari Starz dan Altaz laki-laki berambut biru itu langsung masuk dan menghilang ditempat. Namun didalam sudut pandang laki-laki itu ia terjatuh kesebuah lubang terdalam dan terjatuh selamat karena kekuatan gelembung airnya.

"Nyaris ganti gelar"

Toya menghembus nafas panjang dengan keadaan tubuhnya lemas. Pandanganya terangkat melihat kumpulan berbagai 'mana' hingga membentuk bola besar. Semua aliran 'mana' terlihat sangat jelas, sedikit berantakan dan tidak teratur.

Toya berjalan mendekat untuk melihat lebih jelas. Bahkan ia dapat merasakan 'mana' angin dengan jelas, rambutnya berayun sedikit kasar.

Toya menaktifkan Eye cristalnya. Apa yang akan ia lakukan sekarang? Apa lagi...membuka segelan untuk mengeluarkan energi tersebut sehingga para 'kazami' mendapatkan tambahan kekuatan.

"Eien no fūin....Jiyū"

CRACK

————

WUSHH

"Huh? Kenapa tubuh kalian bersinar?"

Usop bertanya saat melihat tubuh Gomura mulai bersinar berwarna ungu pekat. Laki-laki itu menatap kedua telapak tanganya yang sedikit menimbulkan semacam reaksi lainya.

"Kenapa aku merasa kekuatanku semakin memadat?" Fena berkata. Patnernya menatap kearahnya. Setiap patner mereka ikutan mendapatkan reaksi cahaya dengan warna yang sama seperti patner mereka masing-masing.

"Itu pasti dari bola energi dunia"

Semuanya menoleh kearah burung api yang sedang mengepak kedua sayap. Terbang sedikit mendekat kearah Yamika lalu menatapnya dengan lekat.

"Tidak salah lagi"

"Bola energi dunia?" Robin bertanya dengan sebelah alis ia naikkan. Phoenix menganggukkan kepalanya, terbang dan mendarat diatas tubuhnya kuda bersayap berbulu putih.

"Bola energi merupakan perkumpulan 'mana' alam"

"Bukanya katanya disegel? Kenapa dilepas? Bukanya kalau disegel berarti ada alasanya?" Chopper bertanya dengan tampangnya yang polos.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang