15

649 108 3
                                    

"SIALAN KAU KAZAMI!!!" teriak [Name] dibawah alam sadar sedang mengejar Kazami. Kazami memekik minta maaf namun tidak kau terima.

"Hwaaa!!! aku minta maaf [Name]!!" karna stamina [Name] lembek jadi lebih awal capek terduduk seraya menarik nafas dalam-dalam.

"Jangan dihembuskan, membazir" [Name] terdiam sebentar, menatap Kazami dengan wajah aneh. Kazami menatapnya berswedrop.

"Apaan wajahmu itu?"

"Huff~ ada apa sik manggil-manggil disaat kondisi sedang bertarung?? kan akunya jadi beban" ucap [Name] memegang tengkuk leher seraya memandang kearah lain.

Kazami terkekeh kecil seraya menggaruk kecil pipi kananya. [Name] kembali menoleh masih memegang tengkuk lehernya "Hoii" panggilan [Name]  membuatnya tersadar.

"Em...gini..." dia menyatukan kedua jari telunjuknnya dengan wajah sedikit memerah, [Name] menatapnnya dengan meneliti.

"HII!!! JAUH-JAUH ANJIR! GW MASIH NORMAL!!!" teriak [Name] memeluk diri sendiri seraya mengesot menjauh dari Kazami, perempatan muncul didahinnya Kazami.

"NGACHIK LAH! AKU JUGA MASIH WARAS HE!"

"Kirain, wajahmu itu sangat mendukung. Daftar jadi artis Indosiar sana, cocok" ucap [Name] mengancungkan jempol keKazami.

"Heh!" [Name] terkekeh kecil. Kazami mendengus kesal dengan sikapnya yang sangat amat menyebalkan.

"Jadi ada apa?" tanya [Name]. Kali ini dengan nada serius, Kazami langsung menatap [Name] serius dengan sorot mata tajam.

"Kau disuruh ikut olimpiade matematika"

"Oh...WHAT THE FU*?!" Kazami langsung terkejut dengan reaksi [Name], takut disembelih mentalnnya langsung ciut bagaikan tikus yang sedang berhadapan dengan singa betina.

"HWAA MAAFKAN AKU!!!" kali ini [Name] yang terkejut karena Kazami menangis kencang.

"Lu keasikan belajar atau gimana?! kan aku sudah bilang jangan terlalu mecolok!"

"Maafkan aku! awalnya aku hanya kesenangan belajar sampai-sampai kebablasan"

"Huf~ terserah kau saja, jadi? hanya itu saja yang ingin kau omongkan?" kazami mengangguk.

"KALAU HANYA ITU KENAPA MANGGIL SEKARANG HA?!!"

"Eh, ada maksud lain juga, tapi jangan membenciku ya" diam masih menunggu Kazami melanjutkan bicaranya, Kazami menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskanya melalui mulutnya.                           

"Maaf, tubuh ini, sudah menjadi milikku begitu juga tubuhku sudah menjadi milikmu. Dunia kita sekarang sudah berbeda. Maafkan aku [Name]...maafkan aku...ka-karena ak-aku merebut duniamu...aku mi-minta maaf"

Mata [Name] membulat mendengar ceritannya Kazami, Kazami terduduk dengan kedua tangan dilantai menompang tubuhnya. Air mata menetes membasahi lantai.

Membuka mulut ingin berbicara namun kembali menutupnnya, bangkit berdiri menghampirinya. Menaikkan dagu miliknya, Kazami melihat [Name] yang juga meneteskan air mata dengan ukiran senyuman hangat dibibirnya.

"Sudahlah, mungkin sudah menjadi takdir kita berdua...tapi aku bisa menjenguk duniaku melalui tubuhku...ralat tubuhmu yakan? kau juga begitu, aku akan tetap memenuhi janjiku untuk menyari kembaranmu atau kembaranku?" air mata sudah tidak bisa dibendung langi.

Kazami langsung memeluk [Name] sampai tersungkur kelantai, dia menangis merasa bersalah. Merebut dunia [Name] yang sangat damai atau tidak? semuannya bakalan merasakan namannya penderitaan dan kebahagiaan.

"Tolong jaga orang tuaku, dan juga abang bodohku itu" ucap [Name] mengusap rambut belakangnya.

Kalian bertanya [Name] sedih atau senang? jujur perasaanya terluka kalau dia bakalan berada didunia anime selamannya, namun mau gimana lagi? sudah takdir.

•NAVY BLUE GIRL• | one piece x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang