Saat Riku berjalan keluar dari Yaotome pro, Riku ditarik seseorang hingga terjatuh
"GARA-GARA KAMU!!" Teriak orang itu yang ternyata X
"kamu yang membuat ruang ganti 1DOLiSH6 berantakan kan?" tanya Riku membuat X terdiam kaku
"Siapa kamu? tau darimana kamu?" tanya X
"aku? aku adalah Erin, informasiku sangat luas asal kamu tau X-san" jawab Riku
Merasa terpojok dan amarah X yang masih belum hilang, X mendorong Riku dengan kasar hingga Riku jatuh terduduk di tanah.
Saat X hendak memukul Riku, salah satu satpam Yaotome sudah menangkapnya. Asma Riku mulai kambuh karena debu yang disekitar dan beban pikiran.
"Anda tak apa?" Tanya salah satu satpam khawatir melihat Riku yang jelas agak kesusahan bernafas.
Riku hanya mengangguk sambil terbatuk-batuk, mengambil inhaler lalu membungkuk berterima kasih dan pergi dari sana mengacuhkan panggilan Satpam.
Riku berjalan sampai di zero arena, memilih untuk beristirahat disana. Karena Riku takut bertemu dengan TRIGGER, Riku memutuskan untuk melepas hoddie dan topi memasukan dalam tas, Riku sekarang hanya memakai kaus berlengan panjang berwarna merah gelap.
'kenapa aku selalu menjadi beban?' tanya Riku dalam hati
'tidak.. aku tidak boleh berfikir itu sekarang, sekarang yang terpenting aku harus bisa mengatur nafasku kembali sebelum aku lebih menjadi beban untuk tou-san' tambah Riku
Riku secara perlahan mencoba mengatur nafasnya lagi, tangannya yang gemetar ia pegang berusaha agar tidak gemetar lagi. Riku tau udara dingin tidak baik untuknya, namun ia tak ingin keadaannya yang sekarang dilihat teman-temannya. Akhirnya Riku dengan tangan yang masih gemetar menelepon ayahnya
"Riku? Tumben sekali? Ada apa?" Tanya Haruki agak cemas perasaannya tidak enak
"... tou..san.. bis... bisa... jemput aku?.." pinta Riku masih mengatur nafas
"aku akan jemput kamu, tunggu 5 menit oke? Tarik nafasmu pelan-pelan Riku" Jawab Haruki menaiki mobilnya dan ponselnya di speaker
"hah...hah...hah..." dari ponsel Haruki hanya terdengar Riku mengatur nafasnya
"inhalermu sudah?" Tanya Haruki memastikan
"su..dah... ta..pi... hah... masih... hah..." jawab Riku
"jangan berfikir negatif dulu oke?" pinta Haruki
"a.. um... hah..." Riku masih mengatur nafasnya lagi
"baiklah, tunggu oke..." kata Haruki mengendarai mobilnya dengan cepat berharap ketika ia sampai Riku masih tidak apa-apa .
'untung dimobil aku sudah siap-siap oksigen' pikir Haruki
Sesampai disana Haruki langsung turun membawa tabung oksigen, dan jaket tebal. Haruki berlari mencari Riku. Begitu Haruki melihat Riku, ia langsung memakaikan jaketnya dan memakaikan oksigen pada Riku.
Serasa Riku selesai dan mulai tertidur karena efek samping obat, Haruki menggendong Riku dan membawanya pulang ke rumah Haruki.
Sesampai di rumah, Haruki mengganti baju Riku lalu memberitahukan Nagi kalau Riku hari ini bersamanya. Haruki sangat tahu sikap Riku jadi, ia tidak memberitahukan Nagi alasan Riku di rumahnya.
Haruki hanya berharap, Riku akan menceritakan apa yang telah terjadi.
TBC~
Aku sebenarnya tidak ingin Riku menderita
Tapi... maafkan akuuu Rikuu
Tenn jangan bunuh aku oke?? Riku baik-baik saja kok hanyaa... sedikiittt.... kambuh asmanya...
Jangan lupa vote dan komennn
Sampai bertemu di Next Chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Dream is My Dream
FanfictionHanya sebuah kisah kehidupan Nanase Riku yang ingin mewujudkan impiannya WARNING! bahasa tidak baku, banyak typo, OOC karakter Jangan lupa vote dan komen ya~ NOTE! Cerita asli milik saya Karakter IDOLiSH7 milik ©Arina Tanemura Game dan Anime IDOLiSH...