Your Dream is My Dream

Chapter 2

Suatu malam Riku terbangun dan turun kebawah untuk kedapur, saat melewati ruang keluarga, Riku mendengar isakan tangis dari ibunya sedangkan ayahnya berusaha menenangkan.

Sejak saat itu Riku mencoba untuk tersenyum dan tertawa seperti dulu, Riku ingin orangtuanya kembali bahagia seperti dulu. Lama-kelamaan keluarga Nanase mulai kembali seperti dulu. Riku merasa keluagranya sudah mulai kembali, membuat Riku senang.

Tetapi kebahagiaan itu tidaklah berlangsung lama, suatu hari Riku dititipkan di keluarga ibunya, yaitu keluarga Sakura. Orangtua Riku tidak ingin meninggalkan anaknya sendirian dirumahnya walaupun ada pelayannya. Namun sampai beberapa bulan, orangtua Riku tidak kembali.

Membuat Riku berfikir 'ia telah dibuang oleh orangtuanya'

Di keluarga Sakura, Riku diperlakukan dengan baik, namun beberapa kali tanpa sengaja Riku mendengar kata bahwa ia beban, berpenyakitan, menyusahkan. Senyuman di wajah Riku mulai hilang kembali, hingga suatu hari ia mendengar alunan piano yang membuat ia nyaman dan tenang.

Riku mengintip di pintu dan melihat seorang lelaki dewasa berambut silver memainkan piano, Riku memutuskan diam didekat pintu dan mendengarkan alunan piano itu

"apa yang kamu lakukan disana?" tanya lelaki itu saat sadar ada orang lain selain dia disana, Riku kaget dan sebelum ia pergi

"masuklah, aku tidak mengigit" kata lelaki itu dengan tesenyum.

Dengan ragu, Riku memasukki ruangan itu "sini" kata lelaki itu sambil menepuk sebelah tempat duduknya.

Dengan perlahan Riku berjalan kesana dan ragu untuk duduk, melihat tingkah Riku membuat lelaki itu tersenyum geli ingin sekali mencubit pipi Riku. Saat Riku sudah duduk disebelahnya

"namaku Sakura Haruki" kata lelaki itu memperkenalkan diri

"uh... Nanase Riku" kata Riku dengan ragu

"Riku suka musik?" tanya Haruki mendapat anggukan kecil dari Riku.

Haruki tersenyum lembut kepada Riku dan mulai memainkan pianonya yang membuat Riku mulai tersenyum

'ah~ imutnya' pikir Haruki melihat senyuman manis Riku.

Sejak itu, Riku sering pergi keruangan piano untuk melihat Haruki bermain, Rikupun juga mulai diajarin Haruki bermain piano. Riku dengan semangat bermain piano dan terkadang sambil bernyanyi membuat Haruki terpana dengan suara Riku.

"saat besar, Riku mau jadi apa?" tanya Haruki

"Riku.. ingin.. membantu Tenn-nii menjadi idol" jawab Riku dengan senyuman lembut

"Tenn-nii?" tanya Haruki

".. kakak kembar Riku" Jawab Riku

Haruki terkejut mendengar itu, baru pertama kali ia mendengar kalau keluarga Nanase memiliki anak kembar

"lalu dimana Tenn-nii sekarang?" tanya Haruki penasaran

"Tenn-nii pergi... dibawa orang tidak dikenal" jawab Riku dengan muka sedihnya.

"Riku tidak ingin jadi idol juga?" tanya Haruki, mendapat gelengan pelan dari Riku

"Riku punya asma, Riku tidak bisa. Karena itu Riku ingin membantu Tenn-nii" jawab Riku dengan senyumannya yang manis.

Mendengar itu Haruki tersenyum lembut kepada Riku "mau ikut Haru-nii ke Northmare?" tanya Haruki

"Northmare?" beo Riku agak memiringkan kepalanya membuat Haruki semakin gemas

"jauuuh dari Jepang, disana banyak salju. Jadi Riku harus menuruti kata Haru-nii agar asmamu tidak kambuh" jelas Haruki

"nanti disana, Haru-nii ajarin banyak hal" tambah Haruki.

Mata Riku berbinar saat mendengar kata salju, dan tambah bersemangat mendengar akan diajari banyak hal. Dengan semangat Riku mengangguk,

"tapi nanti nama Riku jadi Sakura Riku, apa Riku mau?" tanya Haruki.

Mendengar nama keluarganya akan diganti membuat Riku terdiam. Haruki dengan sabar menunggu respon dari Riku, Riku agak memiringkan kepalanya membuat ia menggemaskan.

"Riku mau" jawab Riku setelah beberapa menit.

Mendengar jawaban itu, Haruki senang. Merekapun melanjutkan bermain piano hingga agak lama, setelah menyudahi sesi piano, Riku kembali kekamarnya sedangkan Haruki pergi untuk mengurus berkas-berkas Riku.

TBC~