Chapter 31

988 86 1
                                    

Setelah kejadian itu 1DOLiSH6 bekerja seperti biasa, tetapi seperti yang dikatakan Sougo. beberapa pekerjaan untuk 1DOLiSH6 dibatalkan.

Tetapi mereka terkejut saat ada salah satu talent show yang meminta mereka sebagai guest tetap di acara. Acara tersebut milik mr. Shimooka, dari sana i6 mulai belajar banyak hal.

Hal tersebut membuat Otoharu menolak tawaran Riku lagi, dan Riku hanya bisa menerimanya. Berharap 1DOLiSH6 akan terus melangkah maju.

Beberapa bulan telah berlalu dengan cepat, 1DOLiSH6 mulai terkenal dan pekerjaan mereka pun mulai banyak (yang tidak bekerja sama dengan perusahaan ayah Sogou). Hal itu membuat mereka bersemangat dan bahagia.

TRIGGER dan Re:vale juga membantu mereka, diam-diam mereka mempromosikan 1DOLiSH6. Hal tesebut sudah diketahui Riku, namun Riku hanya diam tidak memberitahukan i6. Riku bersyukur mempunyai teman-teman yang baik dan saling membantu.

Jadwal mereka semakin padat membuat Riku lebih sering sendiriandidorm. Riku memutuskan untuk pergi ke ruangannya dan memulai untuk membuat lagu baru,dari sedih hingga bahagia.

Ia membayangkan Mezzo dan mulai membuat lagu. Ponsel Riku berbunyi terus hingga membuat Riku mau tidak mau menjawab teleponnya

"Riku? Kenapa baru menjawab?" Tanya si penelepon

" uh..Tenn-nii.. gomene, Riku lagi asik mendengarkan musik di laptop" jawab Rikuberbohong

"ha~ baiklah, kalau begitu pasti kamu belum makan kan? Aku sudahmemesan makanan untukmu" kata Tenn

"arigatou Tenn-nii" kata Riku

"jangan lupa makan dan istirahat" kata Ryu

"um! Semangatkerjanya Tenn-nii , Ryu-niisan, dan Gaku nii-san" kata Riku

"kamiakan melanjutkan kerja, hati-hati ne" kata Tenn

"ha'i ~" kataRiku.

Sebelum Tenn menutup telepon ia mendengar

"kenapa kamu juga dapat semangat sobaman" protes Tenn

"ngajak geludini setan" kata Gaku dengan kesal

"sudah-sudah" Kata Ryu menengahi

Lalu panggilan terputus, kedekatan(?) TRIGGER membuat Rikutertawa kecil. Ia sengang kakak kembarnya bahagia, tiba-tiba bel dorm berbunyi. Riku membuka pintu dan ternyata makanan pesanan Tenn telah tiba.

Selesai makan siang, Riku memutuskan untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Hingga Riku teringat kata-kata Mitsuki saat ia membicarakan Zero.

Riku merasa familiar, ia mengingat dua anak kecil yang wajahnya ia tidak ingat. yang satu membicarakan zero dan yang satu hanya tersenyum mendengarkan.

'aku akan memastikan saat mereka sudah pulang' pikir Riku lalu melanjutkan membuat lagu

Malam telah tiba, mereka semua telah pulang dari pekerjaan mereka dan makan malam bersama. Saat mereka semua bersantai diruang tengah, Riku mendatangi Mitsuki yang asik menonton acara Tv bersama Iori, Yamato, dan Yuki.

"Mitsuki" panggil Riku membuat Mitsuki mengalihkan perhatiannya ke Riku

"apa dulu kamu pernah dirumah sakit xxx?" tanya Riku membuat Mitsuki terdiam sebentar lalu mengangguk kecil

"apa dulu Iori pernah masuk rumah sakit?" tanya Riku lagi membuat Iori menoleh karena terasa terpanggil

"Tunggu... Riku... bagaimana kamu tau?" tanya Mitsuki balik membuat Riku semakin yakin

"aku tidak menyangka kalian Mitsu dan Io" kata Riku bernostalgia

"..... Riku!!" kata Mitsuki dan Iori terkejut mengingat masa kecilnya

"aaa~ aku kangen kalian~" kata Riku memeluk Mitsuki yang memeluk balik sedangkan Iori bermuka merah

"ada apa ini?" tanya Tenn mendatangi kegaduhan

"sepertinya mereka pernah bertemu saat kecil" jawab Yuki

"tapi kenapa baru sekarang mereka sadar?" tanya Gaku yang berjalan di belakang Tenn

"itu terjadi 10 tahun laluu.. tentu saja kami lupa" protes Riku mendapat anggukan Mitsuki dan Iori

"aku hanya mengenal mereka sebagai Mitsu dan Io" tambah Riku membela diri

"kami mengenalnya sebagai Nanase Riku, dan memoriku jangka pendek jadi aku tidak mengingat wajahnya" kata Mitsuki agak merasa bersalah

Setelah itu semua yang berada di ruangan berkumpul meminta mereka untuk menceritakan bagaimana mereka bertemu. Akhirnya Riku dan Mitsuki menceritakan, sedangkan Iori mendengarkan.

"Tidak kusangka dunia begitu sempit" kata Tenn mendapat anggukan dari yang lain

"maaf Sakura-san, kami tidak bisa menepati janji kami... setelah kami keluar dari rumah sakit, keluarga kami memutuskan untuk pindah" kata Iori menyesal

"Tidak apa Io~ yang penting kita sekarang sudah bertemu kembali~" kata Riku

"panggil seperti biasa saja Sakura-san" pinta Iori

"eh? kenapa? Io kan lebih bagus" kata Riku

"... kita sudah dewasa sekarang Sakura-san" kata Iori mencari alasan

"ehhh?? kan ga ada hubungannya" protes Riku

"sudahlah Riku... turuti kemauan Izumi Iori" kata Tenn membuat Riku mempoutkan bibirnya namun mengangguk

'brocon' pikir yang lainnya

TBC~

Chapter 31 sudah selesai~

Bagaimana ?

Jangan lupa vote dan komen~

See you next chapter~



Your Dream is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang