Saat Riku membuka mata, hal pertama yang ia cari adalah ponsel Nagi. Riku melihat jam masih menunjukkan jam 4 pagi, ingin rasanya Riku untuk tidur lagi.
Namun dipejamkan seberapa lamapun Riku sudah tidak bisa tidur, dengan berat hati Riku beranjak dari kasur lalu membangunkan Nagi
"Naa-chann, asa dayo~" kata Riku menarik selimut Nagi
"5 menit Rii-chan" pinta Nagi menarik selimutnya
"kalau tidak bangun, magicona akan hilang semua~" ancam Riku dengan senyuman manis tapi aura iblis yang langsung membuat Nagi terbangun
"jam berapa ini Rii-chan?" Tanya Nagi menguap
"jam 4.30 pagi" Jawab Riku melipat selimut Nagi
"pagi sekali~ aku ingin tidur lagi" keluh Nagi
"tidak, untuk hari ini saja temanin aku bangun pagi" pinta Riku menggunakan puppy eyes yang tidak bisa ditolak
"baiklah, kembalilah kekamarmu dulu untuk cuci muka Rii-chan" kata Nagi mengalah
"Kalau Naa-chan tidak turun saat aku selesai, akan ku adukan Mitsuki kalau Naa-chan membuang panci kesayangannya ~ selamat bertemu dibawah~" ancam Riku lalu langsung pergi kekamarnya
"kenapa kakak dan adik iblis smua" gumam Nagi lalu beranjak kekamar mandi.
Selesai Riku cuci muka, Riku tersenyum senang melihat Nagi sudah di ruang tengah menontom Tv, walaupun matanya belum terbuka sempurna
"Ohayou Naa-chan" sapa Riku
"Ohayou hoamm" jawab Nagi menguap
"ingin sarapan apa?" Tanya Riku memakai apronnya
"sandwich saja, dan itu Teh hangatmu ada di meja" Jawab Nagi lalu menujuk Teh hangat yang dimaksud
"arigatou Naa-chan" kata Riku mengambil teh itu dan meminumnya, menikmati kehangatan teh tersebut yang memasukki kerongkongannya.
Riku mulai membuat Sandwich untuk yang lain, Nagi yang ingin membantu langsung ditolak Riku dan akhirnya Nagi hanya mengamati Riku yang asik membuat sandwich
"ohayou Riku" sapa Mitsuki menuruni tangga
"Ohayou Mitsuki" sapa Riku dan Nagi bersamaan
"Na-Nagi?! Ke-kenapa sudah bangun? Apa aku yang bangun kesiangan? Tapi tadi aku cek masih jam 5 pagi.. apa ini mimpi?" Kata Mitsuki kaget dan mencubit pipinya sendiri
"fufu... Nagi memang sudah bangun Mitsuki~ aku yang memaksanya~" jelas Riku
"eh? Kenapa?" Tanya Mitsuki bingung
"di Northmare biasanya Nagi bangun pagi dan menemaniku" jelas Riku
"bangunkan aku juga tidak apa Riku" kata Mitsuki
"eh? Tapi Mitsuki sudah capek kerja" tolak Riku
"kamu kira aku tidak bekerja?" Protes Nagi
"Nagi berbeda"protes Riku sambil mengembungkan pipinya
"ribut sekali pagi-pagi" keluh Iori sambil menguap
"Ohayou Iori" sapa Riku,Mitsuki, dan Nagi
"ohayou" jawab Iori lalu duduk di kursi meja makan
"buka matamu dulu iori" nasihat Mitsuki
"ha'i niisan" jawab Iori
"sudah cuci muka?" Tanya Riku
"sudah Sakura-san" Jawab Iori
"sikat gigi?" Tanya Nagi
"sudah juga Rokuya-san" Jawab Iori
"Tunggu... Ro-Rokuya-san ? Kenapa sudah bangun? Aku tidak telat kesekolahkan? Niisan?" Tanya Iori panik membuat Riku dan Mitsuki tertawa sedangkan Nagi cemberut
"astaga, reaksi kalian sama" kata Riku sambil tertawa
"adikku imut sekali, kamu tidak telat kok. Ini masih pagi" goda Mitsuki ikut tertawa
"apa selangka itu aku bangun pagi?" Gumam Nagi
"ya! Biasanya kamu bangun jam 8 Nagi" kata Mitsuki
"ini teh hangatnya" kata Riku memberikan Teh hangat kepada Mitsuki dan Iori
"arigatou Riku/Sakura-san" kata Mitsuki dan Iori lalu meminum teh tersebut.
Satu persatu terbangun dan turun kebawah, reaksi mereka beragam, ada yang langsung menunggu sarapan, ada yang terkejut melihat Nagi sudah terbangun, ada juga yang tidak sadar hingga diajak bicara Nagi.
Seperti biasa Sougo dan Mitsuki membangunkan Yamato dan Tamaki sekalian Gaku yang terbangun karena keberisikan Mitsuki.
Setelah mereka semua turun, mereka sarapan bersama, mencuci piring, langsung berangkat meninggalkan Riku sendirian. Riku berharap kedamaian ini akan terus berlangsung dan melanjutkan untuk mengerjakan lagu yang ia sedang kerjakan.
Ketika siang tiba Sougo pulang ke dorm lebih awal dari yang dijadwalkan, ia tidak melihat seorangpun berada disana. Bingung Riku berada dimana, Sougopun memanggil Riku namun hasilnya nihil.
Sougo melihat lampu menyala dari ruang komposer Riku dan mengetuk pintu serta memanggil Riku.Dirasa Riku tidak akan menjawab, Sougo membuka pintu dan terkejut melihat Rikudengan serius menatap layar memakai headphone, mengetuk-ngetuk jari sertabergumam kecil.
Sebenarnya Sogou tidak ingin menganggu, tapi jam sudah menunjukkan jammakan siang, ponsel Riku juga bergetar terus di lantai. Sogou menghela nafas lalumelepas headphone Riku
"Riku-kun, sudah saatnya makan siang" kataSogou
"aku bel- eh? Sougo-san? Sejak kapan?" Tanya Riku bingung
"dari tadi aku sudah mencarimu, memanggilmu namun tidak ada jawaban"jelas Sogou
"hehe~ gomene" kata Riku menggaruk kepalanya yang tidakgatal
"ayo makan Riku" ajak Sogou
"tapi aku belum selesai~"tolak Riku
"seingatku, kamu bilang bisa membuat lagu sedikit... tapi..bukankah ini sudah selevel veteran Riku-kun?" Tanya Sogou dengan senyumanyang mengerikan
"aku akan makan, ayo Sogou-san" kata Riku menarikSogou keluar
Mereka makan berempat bersama, dimana Tamaki dan Iori baru pulang sekolah,suasananya tidak nyaman membuat Tamaki dan Iori memilih untuk diam.
TBC~
Chapter 34 kita akhiri sampai disini~
Apakah Sougo tau jika Riku adalah Erin?
Jawaban tersebut akan terjawab di Next Chapter
See you Next Chapter
Jangan lupa vote dan komenn
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Dream is My Dream
ФанфикHanya sebuah kisah kehidupan Nanase Riku yang ingin mewujudkan impiannya WARNING! bahasa tidak baku, banyak typo, OOC karakter Jangan lupa vote dan komen ya~ NOTE! Cerita asli milik saya Karakter IDOLiSH7 milik ©Arina Tanemura Game dan Anime IDOLiSH...