36 : Kuliah atau Menikah

85 22 0
                                    

Hai, apa kabar? Seminggu nggak update..
Ada yang cari cerita ini nggak? 😭

Siapapun kamu, makasih udah mampir.
Sebentar lagi tamat ❤️

Mau vote dan komentar boleh, nggak juga nggak papa. Yang penting aku bisa tamatin cerita ini..

Baca juga ceritaku yang lain yaa..

Star in Wilmington ✔️
Pro Re Nata (up Senin, Rabu, Sabtu)

___________________________________________

Mirna membawa kotak bekalnya dan menghampiri Ayu. Teman yang lain juga sudah memiliki makan siangnya masing-masing.

"Ayu, ayo makan siang."

"Eh? Aku nggak bawa bekal."

Mirna melihat kotak bekalnya kemudian melihat Ayu bergantian, "Barengan aja mau?"

"Em. Nggak deh, aku cari makan aja di sekitar sini."

"Yakin?"

Ayu tersenyum lalu mengangguk. Teman-temannya pun makan di ruang karyawan. Ayu mengambil uang dari tas dan berpamitan pergi. Di depan toko ada Ko Andy, laki-laki itu sedang mengecek stok barang.

"Ko, Ayu izin mau pergi cari makan ya?"

"Sendirian?"

Ayu mengangguk, "Iya, Ko. Teman yang lain sudah bawa bekal."

"Tunggu sebentar." Ko Andy masuk ke ruang manajer.

Ayu tidak mengerti apa yang akan Ko Andy lakukan, mengapa ia disuruh menunggu? Namun gadis itu tetap menunggu sesuai perintah.

Tak lama kemudian, Ko Andy keluar kembali dan menghampiri Ayu.

"Ayo, saya ikut cari makan."

"Eh?"

"Dari pada sendirian kan?"

Ayu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia merasa canggung harus makan bersama Ko Andy.

"Santai aja, anggap saja saya ini cucu teman Akung. Bukan atasan kamu."

"Iya deh, Ko."

Akhirnya mereka berdua pergi dan mendatangi warteg yang buka. Setelah mendapat sepiring nasi beserta lauknya, mereka berdua mengambil meja panjang yang masih kosong. Ko Andy duduk di sebelah Ayu.

"Ayu dulu kuliah Ekonomi?"

Ayu mengangguk, " Iya, Ko."

Ko Andy mulai menyuap makanan, lalu mengunyahnya.

"Kamu masih ingin kuliah?" tanyanya setelah menelan makanannya.

Ayu mengangguk, "Iya lah, Ko. Bayangin aja Ko. Ayu udah setengah jalan, dan tiba-tiba disuruh berhenti."

Ko Andy mengangguk setuju.

Selanjutnya mereka banyak bicara tentang bagaimana hidup di Jakarta. Ko Andy juga penasaran, separah apa saat demo beberapa bulan lalu.

Ko Andy sangat terkejut ketika tahu Ayu berada di tempat demo saat itu.

"Jadi, kamu ada di sana? Terus? Bukannya orang seperti kita ini yang jadi target?" tanya Ko Andy. Ko Andy juga sama seperti Ayu, keturunan Tionghoa.

Ayu mengunyah kerupuk putihnya sambil mengangguk. "Iya, Ko. Parah banget deh, Ko. Ayu harus dapet jahitan di kepala."

Kemudian gadis itu menunjukkan bekas jahitan di kepala yang tertutup rambut. Ko Andy ikut melihatnya dan menatap Ayu dengan kagum.

KITA DI ANTARA REFORMASI ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang