19 : Penguntit

93 32 0
                                    

Hai, boleh minta tolong nggak?

Boleh dong ya?

Makasih lo udah bolehin..

Tolong vote dan komen yang banyak wkwkwk, semoga dibalas pahala ❤️

___________________________________________

Berita di radio dan televisi sangat meresahkan. Polisi masih menyelidiki dalang sebenarnya kerusuhan di Jakarta hari itu.

Ari dan teman-temannya menjaga Ayu agar tidak terlepas dari pengawasan. Namun hari itu, Ari dan Rudi harus rapat BEM. Sementara, Indah harus mengunjungi teman kosnya yang sakit di rumah sakit. Indah sudah mengajak Ayu, supaya Ayu tidak sendirian. Namun Ayu menolak, Ayu lebih memilih pulang naik angkutan umum.

Ayu sedang menunggu di halte bus, bersama beberapa orang lainnya. Tiba-tiba ada seorang pria yang tampaknya mengamati Ayu sejak pulang kuliah tadi. Ayu menoleh ke belakang, berharap firasatnya salah. Namun pria bertopi hitam itu, mengingatkan Ayu atas kejadian di perpustakaan waktu itu.

Sebisa mungkin, Ayu berusaha tampak tenang. Namun, gadis itu tetap saja tak bisa mengabaikannya. Akhirnya angkutan umum yang ia tunggu datang, Ayu segera naik tanpa berpikir panjang.

Rupanya, pria bertopi hitam itu tidak mengikutinya naik angkot. Tapi dia mengendarai motornya, sambil tetap mengikuti angkot yang Ayu naiki. Ayu bertanya-tanya dalam hati, apa tujuan pria itu? Kenapa Ayu menjadi targetnya? Apa dia punya dendam pribadi pada Ayu?

Banyak pertanyaan yang memutari kepala Ayu. Sambil sesekali melirik ke arah pria bertopi, Ayu berusaha tetap tenang. Kalau pria itu tidak melakukan apapun, Ayu tetap bisa tenang.

Akhirnya gadis bermata sipit itu sampai di kompeks rumahnya, dari depan kompleks ke rumahnya sekitar dua ratus meter. Sore itu, banyak orang berlalu lalang, Ayu berjalan kaki menuju rumah, menghindari rute yang sepi. Pria itu tetap mengikuti Ayu, dengan menurunkan tempo motornya, siapapun tahu pria itu mengikuti Ayu. Tapi tidak ada yang berusaha mencegat pria itu.

Rumah dengan banyak tanaman milik keluarga Ayu sudah terlihat, gadis itu segera membuka pagar, dan masuk ke dalam rumah. Napasnya mulai beraturan, karena rumah adalah tempat yang aman.

Dari dalam rumah, Ayu mengintip dari balik tirai berwarna jingga, pria bertopi memarkir motornya di seberang rumah Ayu.

"Ada apa, Yu?"

Ayu tersenyak kaget karena Retno tiba-tiba berada di belakang Ayu.

"Ssstt!!" Telunjuk Ayu menekan bibirnya.

"Ada yang ikutin aku, Bu. Sejak dari kampus tadi."

Retno ikut mengintip dari jendela rumah.

"Tapi kamu nggak diapa-apain kan?" tanya Retno setengah berbisik.

Ayu menggelengkan kepala, "Nggak, Bu. Tapi anehnya dia ikutin aku terus. Apa ya motifnya?"

Tidak lama kemudian pria itu pergi.

Ayu dan Retno dapat bernapas lega.

"Ayah belum pulang?" tanya Ayu.

Susanto memang sudah mulai pergi ke toko hari ini. Berbeda dengan Retno, suaminya melarang Retno berjualan dulu sementara waktu.

"Belum, Ayah masih merapikan toko karena banyak yang rusak karena penjarahan."

Ayu mengangguk.

"Kok nggak diantar Ari?"

"Ari ada rapat BEM, Bu."

•••

Ayu terkejut, matanya mengerjap beberapa kali, untuk menetralkan matanya yang baru bangun tidur. Gadis itu melihat jam dinding. Pukul 2 dini hari. Namun, ada seseorang yang berusaha menggedor pintu pagar rumahnya dengan tidak sabaran.

KITA DI ANTARA REFORMASI ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang