Hai, maaf menggantung kalian karena seminggu tidak update 🙏
Ingin update tapi lagi pulang kampung. Akhirnya sekarang aku baru up sesuai jadwal.
Aku langsung up chapter terakhir dan epilog yaa. Jangan lupa vote dan komen.
Terima kasih banyak sudah menemani hingga akhir. Share ke teman kalian jika suka.
Baca juga ceritaku yang lain :
Star in Wilmington ( End )
Pro Re Nata ( On Going )Dan juga follow ig dan tiktok ku, starobediente.
Mari berteman ❤️
Selamat membaca 😘
___________________________________________
Agustus, 2001.
Kedatangan Ari kembali ke tanah Sidoarjo. Kali ini kedatangannya bersama Ayah dan Ibunya. Ketiganya datang dengan niat baik, yaitu melamar Ayu.
Ari menerima gelar Sarjana Ekonomi tahun lalu. Selama setahun ia menjadi karyawan kontrak di suatu Bank milik negara, akhirnya bulan Juli lalu ia diangkat menjadi karyawan tetap. Diangkatnya status karyawan Ari, memantapkan hatinya untuk melamar Ayu hari ini.
Ari dan Ayu sudah berhasil melalui hubungan jarak jauh selama tiga tahun. Mereka saling bertukar sapa melalui telepon. Tak sedetik pun mereka hidup tanpa merindukan satu sama lain. Mungkin bagi sebagian orang, hubungan jarak jauh membawa keretakan bagi suatu hubungan. Namun tidak berlaku bagi dua sejoli itu, mereka berhasil melewatinya dengan baik.
Dengan menggunakan kemeja batik, dan rambut yang sudah tertata dengan baik. Ari datang ke rumah Ayu. Begitu pula dengan Heri yang sudah rapi, dan juga Susi dengan kebaya warna jingga. Kedatangan mereka di sambut dengan baik oleh keluarga Ayu.
"Kedatangan kami ke sini untuk melamar Ayu Puspita. Kami meminta Ayu untuk bisa menjadi istri dari anak saya, Ari Gunawan," ucap Heri.
Susanto pun menjawab dan menerima lamaran dari keluarga Ari. Tak ada lagi yang dapat menghalangi kisah cinta mereka. Ari dan Ayu saling bertukar cincin.
"Sesuai janjiku, Yu. Aku melamarmu dengan cincin emas asli setelah lulus dan mendapat pekerjaan yang baik. Terima kasih telah menunggu, Yu," kata Ari setelah menyematkan cincin di jari manis Ayu.
Seulas senyum muncul di paras cantik Ayu. "Terima kasih juga karena mau berjuang untukku, Ari."
Sepasang kekasih itu resmi merubah status mereka dari berpacaran menjadi bertunangan. Kedua pihak keluarga telah bersepakat, untuk melaksanakan pernikahan di bulan Februari tahun depan. Artinya masih ada persiapan beberapa bulan untuk pernikahan mereka.
"Oh iya. Kebetulan keluarga besar saya tidak bisa ikut ke sini untuk melamar. Karena terkait biaya ke sini juga. Boleh tidak jika Ayu yang kami ajak ke Jakarta?" tanya Heri.
Susanto menatap putri semata wayangnya, "Saya sih terserah Ayu saja."
"Mungkin tidak dalam waktu dekat. Sekitar menjelang akhir tahun bagaimana? Bulan Desember?" tanya Ayu.
"Baik, nanti saya juga coba cuti sekitar hari natal saja. Agar liburnya agak panjang." Ari menimpali.
"Asalkan Ayu tidak merepotkan saja di Jakarta nanti," ucap Retno dengan bercanda.
"Nggak lah, Bu. Kan Ayu juga akan menjadi anak kami nantinya," balas Susi.
Dalam hati Ayu sangat bahagia. Ia akan kembali ke tanah kelahirannya, tempat ia tumbuh besar. Tempat yang sudah lama tidak ia temui.
•••
Desember, 2001.
Ari sudah berada di stasiun Gambir. Ia melihat jam analog yang melingkar di tangannya. Perkiraan kereta Ayu datang sejam yang lalu. Namun kereta eksekutif itu belum terlihat batang hidungnya. Dengan gelisah laki-laki itu menengok ke arah rel kereta. Menanti tunangannya yang akan datang ke Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA DI ANTARA REFORMASI ( END ✔️ )
Narrativa StoricaTahun 1998. Indonesia yang kelam. Indonesia yang kacau. Ini bukan kisah sejarah maupun tentang politik. Ini kisah tentang dua insan manusia yang saling mencintai di tengah kekacauan negeri. Ayu Puspita, gadis cantik yang berasal dari keluarga turuna...