41. Listrik Padam

84 24 3
                                    

Ramalan cuaca di handphone, memang terkadang benar. Gerimis yang menghiasi Kota Tangerang Selatan, tak membuat Gama menepi sedikit pun. Seperti kata keluarganya dan Hama, dia adalah orang yang payah, maka dari itu dia ingin menerjang rintik gerimis hingga hujan yang deras balik membalasnya. Tak peduli imbas yang menjadi timbal balik dari perilakunya- lagipun dia akan tetap tidak di pedulikan.

Bahkan ketika dulu dia menyuruh para pengawalnya agar berhenti mengekori dia kemana tempat melalui sang Papa, Saga justru menggubrisnya dengan bersungguh-sungguh bahwa pengawal-pengawal berpakaian formal tersebut tidak akan pernah mengikutinya lagi, padahal kala itu Gama hanya anak kelas 6 SD yang sebenarnya lebih ingin diperhatikan dengan orangtuanya sendiri, bukan pengawal. Mamanya juga selalu bertindak dingin padanya, tapi bila di hadapan Papa wanita itu selalu memperlihatkan sisi lemah- salah satu faktor yang membuat Gama selalu bersikap dingin seolah tak tertandingi hingga kini, karena dia membenci sikap lemah. Sikap itu selalu membuatnya ingin balas dendam kepada Saga, karena terus membuat Mamanya menangis.

Tapi salah satu konflik yang membuat otaknya berfikir keras sedari kemarin, bagaimana cara agar membuat pandangan Hama kembali seperti awal kali mereka bertemu? Dia yang dingin, tak terkalahkan, derajatnya paling tinggi, dan disegani. Bukan Gama yang lemah, Gama yang menangis dihadapan cewek itu, Gama yang emosinya labil dengan memukul temannya.

Setiap kali mengingat dia memperlihatkan sisi lemah ke Hama, membuatnya geram dan lebih membenci dirinya sendiri. Fikirannya bukan seperti kisah romansa, tapi lebih tentang perasaan bersalah, malu sampai menganggap dirinya tak berbeda dari kaum wanita. Dan fikiran Hama, tidak ada yang bisa menebak fikiran cewek rambut hitam panjang bergelombang tersebut, seolah disimpan dengan baik di dalan ruang rahasia. Tidak ada yang bisa membuka pintunya apalagi dirusak segelnya, sebab hanya memerlukan kunci khusus yang masih belum diketahui berada dimana, alias berbentuk apa.

Benda persegi panjang yang berada di kantung celananya terus bergetar, redam, dan bergetar lagi. Tanpa dicek, Gama tahu Papanya menelefon, karena insiden hari ini. Polisi wanita itu ternyata sungguhan mengadukan kondisinya ke Saga.

Tanpa sadar Gama mendengus pelan, masih berdiri dengan tatapan kosong ke bawah. Posisinya kini berada di dekat halte, membuat orang lain yang berada di halte kompak menatapnya heran. Alih-alih meneduh dia justru berdiam diri dibawah rintik hujan seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup. Dia sedang memikirkan kejadian merepotkan apalagi yang akan terjadi hari esok setelah Polisi Wanita tersebut mengetahui bahwa dia adalah anak dari seseorang yang sangat berpengaruh di negrinya?

Bego. Gama memekik. Seharusnya dia habisi saja sekumpulan anak menyebalkan tadi, dari pada harus menanggapi sikap Polisi itu yang mungkin akan semakin dilebih-lebihkan ketika mereka kembali bertemu.

Sesaat kemudian Gama mengerjap-ngerjap, matanya masih menatap ke jalan, mencoba menyadari bahwa ada yang aneh disini. Gerimis yang menerjang dirinya tak berdampak apapun, terbukti dari pakaiannya yang tidak basah kuyup.

Kepalanya menghadap keatas, mendapati payung berwarna biru dongker yang berada tepat diatas kepalanya. Pantas saja dia tak merasakan setetes air, lalu ketika dia menoleh ke samping, memfokuskan pandangannya pada seorang cewek yang susah payah berjinjit sembari memegangi gagang payung berwarna biru dongker tersebut, namun ekspresinya tetap terlihat santai.

Kini dia sadar dengan sepenuhnya, banyak orang yang memperhatikannya karena mereka menganggap dia adalah laki-laki tidak berprikemanusiaan. Lagi pula untuk apa Hama datang dan melindunginya dari rintikan hujan? Jelas-jelas tinggi cewek itu lebih sedikit pendek darinya.

"Akhirnya setelah merenungi nasib lo yang buruk dengan egois, lo nyadar juga ada gue disini. Jangan ngebayangin hal romantis. Ini gue kesusahan! Cepet pegang gagang payungnya, bego!" tutur Hama malas.

3G SignalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang