Seragam rapih, rambut panjang bergelombang yang sedikit kecoklatan akibat panas matahari, kulit sawo matang, membuat seorang cewek yang baru beranjak di kelas 1 SMA itu terlihat berseri-seri. Mungkin dibandingkan teman-temannya yang lain ia berada di bawah, tapi sifat ekspresifnya itulah yang membuat ia menjadi bahan pasang mata, karena disaat murid-murid lain terlihat cemas dengan MOS yang sebentar lagi akan berlangsung, cewek itu justru ceria dengan sesekali berbincang riya oleh teman barunya.
"MOHON PERHATIANNYA UNTUK PARA KAKAK KELAS KALIAN YANG ADA DI DEPAN!" seru Ketua OSIS yang sedang berjaya saat itu.
Dengan kompak para murid yang berstatus kelas 10 itu dibuat membungkam, seketika memandang kakak kelas mereka dengan hormat.
"BAGUS, TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN KALIAN. PERTAMA-TAMA-assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu, selamat pagi semuanya, sehat selalu, dan tetap bersemangat untuk masa MOS yang ingin berlangsung ini! Langsung saja, tanpa ba-bi-bu, mari kita buka acara MOS angkatan ke-20 ini!"
Suara nyaring tepuk tangan yang terlontar dari para murid terdengar, lalu tak lama kembali sunyi, seolah memberi ruang untuk Ketua OSIS mereka agar kembali berbicara.
"Kakak ingin sebutin peraturan MOSnya. Pertama, diharap kalian saling mempernalkan diri dulu ke teman-teman kalian-jadi caranya, kalian catat nama-nama teman kalian minimal harus tiga puluh orang, kurang atau lebihnya, jalan jongkok muterin lapangan tiga puluh kali juga, dan waktunya hanya tiga puluh menit. Kedua, sehabis itu kakak akan membagikan sepuluh kubu ke kalian-catat-kalian harus simpan baik-baik di otak! Karena kakak gak mau ngulangin pembagian kubunya, dan bila ada satu orang pun yang nanya ke kakak kelas, siap-siap semuanya kena, dengan hukuman : Ngecat gedung baru di bagian barat! Ketiga, kalian terus ikutin perintah ketua di masing-masing kubu kalian-bila ada yang memberontak, hukuman kita jamin tiga kali lipat! Selebihnya kita bakal umumin lagi nanti. Terimakasih atas perhatiannya."
Semua murid terbelalak saat mendengar hukuman kejam yang tertera dalam pengumuman tersebut, justru ada yang menangis saking takut dengan para kakak kelas mereka yang saat itu terlihat seperti iblis, namun hal itu tentu berbeda dengan cewek ber-name tag Hamalayu Bunga, yang justru bersenandung lagu.
"OKE, KALAU BEGITU. SATU...DUA...TIGA...! CEPAT CARI TAHU NAMA, DAN JURUSAN TEMAN KALIAN. INGAT, HARUS TIGA PULUH, YA!"
Hama berjalan santai, menanyai satu persatu teman-temannya. Berbeda dengan temannya yang lain, yang bisa-bisanya mementingkan rasa gengsi disaat hal genting, ia menerobos siapapun jenisnya, cowok ataupun cewek. Tak peduli orang menganggapnya bagaimana, hal terpenting adalah ia harus selamat dari Masa Orientasi Siswa yang baginya sangat merepotkan itu.
Sebentar lagi jarum jam panjang ingin bertepatan pada angka 30. Tapi daftar catatannya masih kurang satu orang lagi. Matanya berkelana, ia nyaris tak menemukan orang di sekelilingnya yang belum ia tanyakan nama beserta jurusannya. Sebenarnya bisa saja ia berjalan ke barisan kedua, namun karena jaraknya yang lumayan jauh ia merasa enggan.
"WOI BUKAIN PAGARNYA BANGSAT! BUDEG YA LO?!"
Suara yang menggelegar dengan bahasa kasar itu sukses membuat para murid tak bergeming. Anggota OSIS terlihat saling berbisik, di tambah Aldrich, selaku Ketua OSIS, ia lantas dibuat murka, kemudian berjalan menuju pagar sekolahnya yang dibuntuti anak kelas 10.
Hama yang sebenarnya tidak tertarik hanya pasrah ketika temannya, Hana, menarik lengannya. Maka berakhirlah mereka berdua melihat perdebatan antara Aldrich dengan seorang cowok dengan seragam yang di keluarkan.
"Maaf, sekarang kan kita lagi MOS. Bisa gak usah ganggu? Lo kelas dua belas kan? Untuk kelas dua belas sekarang libur, jadi mending lo pulang," pinta Aldrich lebih tepatnya mengusir cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3G Signal
أدب المراهقينIni cerita Hama. Perempuan tangguh yang mendamba-dambakan sahabat setia sejak kecil. Tapi sialnya saat SMA ia justru berteman dengan Gavin, Gio, dan Gama. Memang mimpinya terkabul, namun dibalik itu Hama mendapat musibah besar. Menjadi teman peremp...