•Prolog•

1.5K 119 13
                                    

•PLAYLIST 3G SIGNAL•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•PLAYLIST 3G SIGNAL•

꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝

•Life Goes On : Bangtan Boys (BTS)•

Steal My Girl : One Direction

Best Friend : IKON

•Hey, Stupid I Love You : JP Saxe•

•Sweet Talker : Twice•

⚡3G Signal⚡

Hamalayu Bunga. Nama yang absurd, begitupun dengan orangnya. Diumurnya yang baru beranjak 13 tahun, ia gemar mengusili teman-temannya—tentu bukan usil biasa, melainkan usil yang luar biasa, atau paling banter ia gemar mengejek para temannya. Begitu terus, tak kenal lelah.

Cewek dengan rambut yang dicepol asal itu sedang bersenandung soundtrack sebuah film yang tengah naik daun di Indonesia. Suaranya tidak berat, pecah, ataupun jelek, melainkan persis anak kecil. Maklum saja, memang umurnya masih beranjak 12 tahun.

Pintu kamarnya beberapa kali diketuk, hingga akhirnya menampilkan seorang wanita paruh baya dengan rambut yang juga dicepol asal, maka dari itu menurun kepada putrinya. "Bunga, ayo makan! Nanti kamu telat makan lagi!" perintahnya.

Bunga menghela nafas, merasa masih nyaman dengan kasur kesayangannya. Sebanarnya tak hanya itu, permasalahan yang sesungguhnya adalah ketika beberapa menit yang lalu ia berdebat dengan teman sekolahnya, Calista. Awalnya ia tak ingin mencari masalah dengan teman dekatnya itu, tapi salahkan Calista yang memasang status Instagram dengan para sahabat lelakinya, maka dari itu dengan segenap rasa kesal Hama mengomentari status tersebut, dan berakhir kedua murid yang baru beranjak SMP itu berdebat pasal sahabat lelaki—yang pada umumnya ia tidak pernah merasakan memiliki sahabat lelaki. Anggap saja ia iri, namun sulit untuk mengungkapkannya.

"Kenapa malah ngelamun? Kesambet ya kamu?" tanya mamanya, terlihat khawatir, namun terlihat sangat menyebalkan dimata Hama.

Cewek itu berdecak kesal, memilih mengalihkan pembicaraan. "Ma, kenapa sih temen aku punya sahabat cowok? Dan asal mama tau—dia bangga banget! Sampai pamer ke status Instagram! Siapa yang gak kesel coba?! Ya udah, akhirnya aku ejek dia genit!"

Mamanya beranjak memasuki kamar bernuansa feminim tersebut, lalu duduk di pinggir kasur. "Emang sih, dianya salah, seharusnya gak boleh pamer-pamer gitu. Semua orang punya tanggapan yang berbeda," jawabnya.

Hama mengangguk. "Ya kan..! Apa aku bilang!" Ia mendengus. "Emang dianya aja yang caper, ma!"

Tiba-tiba saja mamanya menepuk wajah Hama. Yang membuat anaknya itu memincingkan matanya kesal.

"Yeeuu...! Kamunya juga salah! Kamu mungkin gak ngerasain jadi dia! Bilang aja kamu iriii..," ledek mamanya, seraya bangkit sebelum putrinya itu murka.

Blam!

Pintu kamarnya kembali tertutup rapat. Hama menggeram kesal. "Mama gak jelas!" Lalu sedetik kemudian ia terdiam. Rupanya perkataan mamanya itu sanggup membuatnya berfikir keras, membedakan rasa kesal dengan rasa iri yang menggelebu.

"Apa akunya aja yang emang iri, ya?" tanyanya seorang diri, lalu bergumam. "Calista itu cantik, jujur baik, juga pintar. Ya, pantes aja lah dia punya banyak sahabat. Lah aku? Burik...petakilan...siapa cowok yang mau sahabatan sama aku?" Ia mendengus pasrah, memihat dirinya dari pantulan cermin.

"Tapi gak pa-pa kan berharap?"

⚡3G Signal⚡

Yap! Gue seneng bangettt, karena hari ini gue bisa publish cerita pertama gue di akun baru gueeee!! Pokoknya seneng banget. Dan maaf agak alay, hehe😍.

Sebenarnya nih cerita udah gue tulis dengan senang hati di akun gue yang pertama zahraaulyaaa,

lhoo tapi untungnya baru gue simpen di draf,  hehehe.

So, gue antusias banget sama cerita ini, jadi gue harap kalian juga!❤

Thanks yang udah baca, vomment, apalagi dua-duanya!💓

3G SignalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang