Jangan lupa vote & komen ya 😊
"Bah, Subah...
Subah yang baru saja keluar dari ruang UKM Seni, lantas menoleh keasal suara dan mendapati Yaya yang sedang berjalan sambil memanggilnya.
"Eh My Darling Yaya. Ada apa?" tanya Subah yang memang suka menyapa teman-teman perempuannya dengan panggilan sok mesra.
"Darling.. darling.. muke lo kriting," Yaya menggerutu kalau sudah mendengar Subah memanggil namanya dengan embel-embel gombalan. "Jadi ke Priok ga?"
"Sekarang?" tanya Subah dengan ekspresi terkejut.
"Ntar lebaran monyet. Ya iyalah sekarang Subkhanallah...," erang Yaya sambil memplesetkan nama aslinya Subah - Subkhan.
Subah menepuk jidat.
"Duh, kalau sekarang gue ga bisa Ya'," ucap pemuda itu yang sontak saja membuat raut wajah Yaya menjadi kecut.
"Lah! gimana sih? kan kemarin lo yang bilang kesananya hari ini. Gue udah terlanjur janjian loh sama yang punya galeri. Emang lo ga bisa kenapa?"
Si Subah malah nyengir.
"Gue mau nganterin ortunya cewek gue ke Bogor habis ini," jawab Subah yang membuat Yaya menghela napas kesal.
Emosi Yaya yang sudah tidak stabil dari kemarin sejak pulang dari GOR. Siang selepas dzuhur ini, akhirnya terluaplah karena ketidakprofesionalan rekan satu kelompoknya itu.
"Terus gue kesananya sama siapa dong? lagian lo juga kenapa sih, nyari temanya sampe ke Priok segala. Nyusahin tau ga!" semprot Yaya yang membuat Subah terdiam sembari menggaruk rambut.
"Sorry Ya' gue bener-bener lupa. Kalau kesananya besok aja gimana?" tawar Subah yang dibalas Yaya dengan ekspresi ingin menangis.
"Tugasnya tuh dikumpulin besok Subahhh...., " Yaya mengeram gemas sekaligus jengkel. Meratapi kesialannya yang harus satu kelompok dengan manusia pelupa satu ini.
Saat Subah sedang bingung sambil mengacak rambut. Tiba-tiba wajah ketua UKM Seni itu nampak berbinar, tatkala matanya melihat kemunculan seorang pemuda tampan berbadan atletis yang baru keluar dari ruangan MAPALA, yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari ruang UKM Seni. Tempatnya berdiri saat ini bersama Yaya.
"Tuh ama cowok lo aja," ujar Subah sambil memberi kode dengan gerakan dagunya, sehingga membuat Yaya mengernyit bingung seraya refleks menoleh ke belakang.
Dan surprise... sekarang Yaya justru melihat penampakannya Iqbal, pemuda yang dari kemarin dia hindari dan abaikan pesannya.
"Bal...," Subah berteriak sambil melambaikan tangan, hingga membuat pemuda yang dipanggil tersebut menoleh kearahnya.
Yaya pun sontak menoleh kembali seraya memberi tatapan protes kearah Subah, karena tidak menyangka kalau temannya itu justru akan berteriak memanggil Iqbal.
Iqbal yang merasa terpanggil, lantas berjalan mendekat kearahnya Yaya dan Subah berdiri.
"Ngapain Bah?" tanya Iqbal sambil menepuk bahunya Subah. Sesekali, Yaya juga merasakan kalau pandangan mata pemuda itu terarah kepadanya.
"Lo sibuk ga sekarang?" tanya Subah yang membuat Iqbal mengarahkan atensinya ke pemuda itu.
"Biasa aja. Kenapa?"
Subah pun menjentikkan tangannya sambil tersenyum sumringah.
"Brarti lo bisa kan nganterin cewek lo ke Priok? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √
FanfictionKarena kejadian tak terduga, mendadak Aryani harus berurusan dengan Iqbal si Atlet Kampus serta Jody sang Ketua BEM. Kehidupan tenangnya sebagai mahasiswi tak menonjol pun akhirnya perlahan berubah. Bagaimanakah Aryani menjalani hari-hari selanjutn...