21

788 100 54
                                    

Vote & Komen ya 😉

"Bal.. bukkaa!!!.... gue tau lo di dalem, BRENGSEK!!" suara gedoran disertai umpatan dari arah luar pintu ruang UKM Olahraga, membuat Iqbal yang memang sedang dalam suasana hati tidak baik-baik saja. Sekarang semakin bertambah panaslah, tatkala mendengar kata makian yang tertuju untuknya, terlontar dari lisan seorang pemuda yang dia sadari kalau itu adalah Jody.

Merasa gerah dengan hinaan tersebut, Iqbal lantas bangkit dari posisi duduknya dengan raut muka penuh amarah untuk membuka pintu, guna mengetahui apa maksud dan tujuan si Ketua BEM sialan itu mencari dirinya.

"Yang," Yaya yang spontan ikut berdiri. Refleks meraih pergelangan tangan kanan Iqbal dengan perasaan cemas, saat melihat kekasihnya itu akan beranjak menemui orang yang mencarinya. Yang Yaya juga sangat tahu siapa sosok yang berada dibalik pintu saat ini.

Yaya menggeleng yang berarti please, ga usah dibuka, saat Iqbal menatap kearahnya.

"Kenapa?" tanya Iqbal dengan nada sedikit menyelidik. Seolah mencurigai kekasihnya.

"Buka woyy BRENGSEK!!" gedoran yang semakin masif dari arah luar. Membuat Iqbal tidak tahan lagi hanya berdiam diri tanpa menanggapi si brengsek Jody yang memang daritadi sudah sukses memantik emosinya.

Tanpa menunggu jawaban dari Yaya, tangan kiri Iqbal pun dengan mudahnya menggeser tangan sang kekasih yang sedang memegang pergelangan tangan kanannya. Untuk selanjutnya berjalan menuju kearah pintu.

"BAJING*N LO!!!!!!" tanpa aba-aba, sebuah bogem mentah dari Jody sukses mendarat di wajah Iqbal. Saat sang atlet taekwondo tersebut baru saja membuka pintu ruang UKM.

Iqbal yang memang tidak menyangka akan langsung mendapat sambutan seperti itu dari Jody, sontak sedikit terhuyung ke belakang meskipun tidak sampai jatuh tersungkur saat merasakan kerasnya pukulan tersebut, dimana Iqbal tahu kalau rivalnya itu mempunyai kekuatan tangan yang cukup kuat. Karena mantan sahabatnya tersebut merupakan seorang pitcher atau pelempar bola kalau sedang bermain softball.

Yaya yang terkejut saat mendapati Jody dengan tatapan nyalang, tiba-tiba saja muncul dan langsung memukul wajah Iqbal. Membuat gadis tersebut hanya bisa berteriak panik seraya menghambur untuk berusaha melerai perkelahian antara kedua pemuda tersebut. Yang untungnya, kedua juniornya Iqbal tadi pun turut masuk kedalam ruangan, guna membantu Yaya.

"Jod...?" Yaya menatap heran kearah Jody, berusaha mencari tahu kenapa pemuda yang selama ini dikenalnya sangat ramah, tiba-tiba saja bisa bertindak sekasar itu bahkan terlihat kalap masih ingin menghajar Iqbal, meskipun tubuh sang Ketua BEM itu sudah ditahan dengan sekuat tenaga oleh Yoga.

"Apa-apaan lo, Anj*ng!" umpat Iqbal yang tubuhnya dipegangi dengan susah payah oleh Zulfikar, dan lengan kanannya dicengkeram oleh Yaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa-apaan lo, Anj*ng!" umpat Iqbal yang tubuhnya dipegangi dengan susah payah oleh Zulfikar, dan lengan kanannya dicengkeram oleh Yaya. Memohon agar kekasihnya itu tenang.

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang