18

672 100 87
                                    

Hai hai apa kabar?

Maap ya lama updatenya

So, yang dah kangen

Jangan lupa vote dan komennya 😉

Happy reading 😊

Yang, kamu kecopetan? itu jidat kamu kenapa?

Saat Yaya masih kebingungan harus menjawab seperti apa, tiba-tiba suara Riri terdengar memecah keheningan yang sempat tercipta selama beberapa detik didalam kamarnya Yaya.

"Oh, lagi vidcall-an sama Kak Iqbal ya?sorry sorry kita ga tau. Yaudah lanjutin dulu aja ngobrolnya," ujar Riri. Lalu selanjutnya, gadis itu pun mengamit lengannya Jojo, untuk mengajak si gadis asal Indramayu tersebut keluar dari kamarnya Yaya.

Walaupun sempat protes, Jojo akhirnya menurut dan ikut keluar bersama Riri, meskipun sepertinya gadis berbadan bongsor itu masih nampak penasaran ingin mendengar ceritanya langsung dari mulut sang narasumber.

Setelah kedua adik kosnya keluar dan menutup pintu kamar. Yaya pun mengarahkan lagi pandangannya ke layar ponselnya dengan agak ragu-ragu.

I-iya.

(Jawab Yaya dengan agak terbata)

Kok bisa?

(Tanya Iqbal dengan nada suara yang agak meninggi. Membuat Yaya sedikit terkejut dan terdiam beberapa detik, sampai dia akhirnya menjawab pertanyaannya Iqbal)

Ga kok. Alhamdulillah ga sampai kecopetan tadi.

Maksudnya gimana sih? jangan bikin aku bingung deh! emang kamu kemana tadi?

Ehm, ke toko buku yang aku ceritain tadi pagi itu loh.

(Jawab Yaya agak takut-takut, karena bagaimanapun juga, dia sudah menyepelekan larangannya Iqbal)

Astaghfirullah. Tuh kan.. kamu tuh!Arrghhhh..

(Wajah Iqbal nampak kesal, sampai sampai tidak sanggup melanjutkan ucapannya)

Maaf ya...

Makanya jangan ngeyel kalau dikasih tau. Terus itu jidat kamu kenapa?

(Yaya meraba sudut keningnya sebelah kiri. Mungkin tadi Iqbal melihat plester yang tertempel di keningnya, saat dia sedang menoleh kearah adik-adik kosnya)

Cuma kebentur aja tadi.

Kebentur apa?

Tiang baliho.

Heh? kok bisa? ada luka yang lain ga?

Ga sih. Cuma pegel dikit doang kakinya.

(Terdengar Iqbal menghela napas keras)

Ceritanya tuh gimana sih yang kamu bisa sampai kayak gitu?

(Yaya terdiam sejenak lagi)

Kamu ga jadi beli oseng-oseng mercon yang?

(Sebenarnya Yaya tidak ingin membahas kejadian yang tadi menimpanya. Makanya sekarang ini dia coba untuk mengalihkan pembicaraan mereka)

Nitip dibungkusin. Udah, gimana ceritanya? aku mau denger.

(Ternyata sia-sia saja usaha Yaya untuk mengalihkan pembicaraan. Nyatanya Iqbal masih tetap penasaran dengan apa yang telah terjadi kepadanya. Membuat Yaya, mau tak mau pun mulai bercerita)

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang