Siapa yang kangen 🙌
Silahkan merapat 😊
Tapi jangan lupa tinggalin
vomentnya ya 😉Karena aku kangen keriuhan
komen kalean ☺"Yang....
"Hmm," Iqbal bergumam untuk merespon panggilan Yaya yang sekarang sedang membonceng, saat mereka berdua tengah dalam perjalanan pulang dari Butter cafe.
"Makasih ya. Aku kira kamu lupa atau malah ga tau sama sekali klo aku ultah hari ini," sambil merapatkan pelukannya di tubuh bidang sang kekasih. Entah sudah yang keberapa kalinya, Yaya mengucapkan hal itu kepada Iqbal yang telah memberinya surprise malam ini.
"Ga bosen ngomong gitu terus daritadi?" canda Iqbal yang tidak menyangka kalau kekasihnya akan se-terharu itu dengan kejutan tak terencana darinya saat di cafe tadi.
"Kamu bosen ya dengernya?" Yaya pura-pura merajuk.
Iqbal pun mengusap-usap gemas lutut kiri Yaya. "Ya ga lah. Seneng malahan kalau kamu happy. Pasti baru pertama kali kan dapat surprise dari cowok?" ledek Iqbal membuat Yaya mencebikkan bibir dibalik punggung lebar sang kekasih.
"Ih ya ga dongg. Dah sering," elak Yaya.
"Oyaaaa? tapi pasti ga ada yang se-spesial aku," balas Iqbal dengan pedenya seraya menepuk-nepuk paha kiri sang kekasih. Dan sekarang Yaya hanya bisa mendecih sembari tersenyum kecil.
Walaupun Yaya belum pernah pacaran, tapi tidak sedikit lawan jenis yang menyukainya ketika dia bersekolah dulu dan juga saat berkuliah, yang tidak jarang mereka akan memberinya ucapan maupun hadiah di hari ulang tahunnya. Namun meskipun begitu, kejutan yang diberikan oleh Iqbal menjadi sangat spesial karena untuk pertama kalinya dia memperolehnya dari seorang yang berstatus "pacar".
Tidak ingin menyangkal, Yaya pun berbisik, "Iyyaa," didekat telinga kiri Iqbal yang tentu saja tertutup helm full face, entah pacarnya itu akan mendengarnya atau tidak.
Ternyata Iqbal mendengarnya dengan cukup jelas karena saat ini mereka sedang melintasi jalanan yang arus lalu lintasnya tampak lenggang.
Sambil tersenyum kecil mendengar jawaban sang kekasih, Iqbal pun mengingatkan Yaya agar menepati janji yang diucapkan saat berada diatas panggung tadi.
Yaya yang merasa malu karena tindakan implusifnya tadi malah ditanggapi secara serius oleh sang kekasih, membuatnya hanya bisa menjawab, "Inget aja."
"Oh ya jelassss," Iqbal terdengar sangat bersemangat karena sebelumnya memang dijanjikan ciuman oleh kekasihnya yang sangat jarang mempunyai inisiatif lebih dahulu.
"Ga ada tempatnya," Yaya mencari alasan apa saja agar bisa terbebas dari janjinya.
"Ah kalau niat mah dimana aja juga bisa," sahut Iqbal santai dan setelah itu sebuah cubitan kecil langsung dia rasakan di pinggangnya yang membuatnya mengaduh.
"Ngaco," Yaya ngedumel yang dibalas Iqbal dengan tawa.
"Besok ya pas kita jalan-jalan. Aku jemput pake mobil deh," usul Iqbal sambil sedikit menoleh kebelakang, seraya mengusap jemari sang kekasih yang melingkari perutnya.
Yaya mengeplak pelan punggungnya Iqbal.
"Kami tuh ya, ingetnya begituan mulu," cibir Yaya.
"Kenapa sih? sama pacar sendiri juga. Janji itu utang loh. Dibawa sampai mati ntar," dan sekarang Yaya yang mendecih geli mendengar penuturan Iqbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √
FanficKarena kejadian tak terduga, mendadak Aryani harus berurusan dengan Iqbal si Atlet Kampus serta Jody sang Ketua BEM. Kehidupan tenangnya sebagai mahasiswi tak menonjol pun akhirnya perlahan berubah. Bagaimanakah Aryani menjalani hari-hari selanjutn...