12

806 110 102
                                    

Vote & Komen cuyyy 😘

Geli banget baca komen-komen part kemarin. Habis ngebaper, eh langsung pada misuh misuh. Semenyebalkan itukah part kemarin? 😁

"Mba Yayyaa... lagi appaa? bukain dong," terdengar suara manja seorang gadis sembari mengetuk pintu kamar kosnya Yaya dari arah luar. Membuat Yaya pun mengurungkan niatnya untuk berganti pakaian, setibanya dia di kosan malam ini.

"Iya... bentar," Yaya menjawab dengan sedikit berteriak, lalu berjalan untuk membuka pintu kamarnya yang terkunci. "Kenapa Jo?" tanya Yaya setelah mendapati Jojo - adik kosnya, sedang berdiri didepan kamarnya.

"Nih ada titipan dari Kak Jody," ucap Jojo sambil menyodorkan sebuah paper bag berwarna coklat untuk Yaya.

Yaya pun menerimanya dengan ekspresi terkejut. "Dari Jody?"

Jojo mengangguk.

"Kapan dia kesini?"

"Tadi pas Mba pergi," jawab Jojo. "Ya sekitar setengah jam yang lalu."

Yaya malah terdiam.

"Tadi nyariin Mba. Tapi karena Mba ga ada, ya Kak Jody cuma nitipin ini doang," lanjut Jojo yang membuat Yaya tidak menyangka kalau Jody sampai mencari dirinya. Karena daritadi memang tidak ada pesan atau panggilan masuk satu pun dari pemuda itu di ponselnya. "Mba, kayaknya Kak Jody naksir Mba deh," tiba-tiba Jojo menceplos dengan memasang mimik muka serius. Yang tentu saja membuat Yaya tertegun saat mendengarnya.

Sempat terpaku sejenak. Yaya kemudian tersenyum mendecih sambil menabok lengan kirinya Jojo. "Ngarang... Jody kan udah punya pacar," responnya untuk ucapan Jojo, yang Yaya anggap hanya sebagai bentuk candaan. Kalau hari ini adalah kemarin saat Yaya masih single, sudah pasti dia akan girang setengah mati dengan kecurigaan adik kosnya itu.

Jojo malah mendengus.

"Ga Mba, serius!" Jojo mencoba meyakinkan Yaya, dengan jari kanannya  membentuk simbol huruf V. "Gue spill gosip mau ga? Tapi didalam aja ya," belum dipersilahkan, Jojo sudah nyelonong masuk duluan kedalam kamarnya Yaya. Untuk kemudian duduk diatas ranjang milik kakak kosnya itu.

Yaya yang sudah terbiasa dengan kelakuan adik kosnya itu, lantas menutup pintu kamarnya dan menaruh paper bag yang dibawanya diatas meja terlebih dahulu. Sebelum akhirnya ikut bergabung duduk diatas ranjang bersama Jojo. "Emang gosip apaan?" bohong banget kalau Yaya tidak penasaran. Apalagi ini menyangkut tentang Jody.

"Jadi... Kak Jody tuh sebenarnya cuma pura-pura doang pacaran sama Tasya. Ga beneran suka dia sama tuh cewek," cerita Jojo yang membuat Yaya terperanjat.

Yaya lantas mengaruk alisnya, meskipun tidak gatal sama sekali.

"Pura-pura gimana maksudnya? terus lo tau gosip itu darimana?" Yaya masih mencoba mencerna gosip panas yang ditumpahkan oleh Jojo.

"Ada lah pokoknya," jawab Jojo sambil mengibaskan tangannya di depan wajah, yang membuat kening Yaya mengernyit. "Kalau dari gosip yang gue denger nih. Kak Jody, macarin Tasya tuh, katanya biar dia bisa keterima PKL di MCC Group. Secara, Om-nya si Tasya denger-denger sih salah satu Direksi disana. Lagian ya Mba, kabarnya Tasya kan juga cuma manfaatin Kak Jody doang buat ikut ajang pemilihan Nona Indonesia. Udah santer banget tuh desas-desusnya."

Luncuran informasi dari mulutnya Jojo yang memang terkenal sebagai bandar gosip di kosan, benar-benar membuat Yaya terperangah. Dan sekarang, berbagai macam pikiran pun secara otomatis memenuhi isi kepalanya.

Apa mungkin Jody yang dilihatnya selama ini, ternyata pemuda seambis itu? dan juga, ghibahan para mahasiswi tempo hari yang didengarnya di toilet kampus tentang Tasya memang benar adanya. Membuat Yaya menjadi cemas sendiri, bagaimana kalau Iqbal dan Tasya justru akan balikan lagi suatu hari nanti.

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang