24

662 100 85
                                    

Vote dan komennya dong...
yuhuuuu 😙

"Bal...," Iqbal menghela napas saat mendengar Jody memanggil namanya, yang membuatnya lantas berhenti melangkah ketika dia sedang berada di koridor Rektorat, setelah sebelumnya keluar dari ruangannya Pak Samuel - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, yang memanggil dirinya dan Jody untuk dimintai keterangan perihal pertikaian mereka yang mendadak menjadi viral di lingkungan kampus kemarin.

"Apa?" tanya Iqbal dengan sedikit memiringkan tubuhnya untuk menoleh kearah Jody yang masih diam berdiri di dekat pintu utama ruang Rektorat.

Jody tidak menjawab apapun. Dan malah melempar sebuah benda kecil kearah Iqbal. Yang langsung dengan sigap ditangkap oleh si atlet Taekwondo tersebut.

"Gue ga mau Yaya nangis gara-gara liat muka lo bonyok kaya gitu," ucap Jody yang tentu saja membuat Iqbal terdiam sejenak saat matanya sekilas menatap salep obat untuk luka memar yang barusan diberikan oleh Jody. "Sorry buat yang kemarin," lanjut sang Ketua BEM itu lagi.

Meskipun Iqbal akui kalau dirinya itu tipe orang yang memang sedikit emosian. Tapi kalau ada seseorang yang dengan tulus meminta maaf kepadanya, dia pun tidak akan segan untuk meminta maaf juga apabila telah melakukan kesalahan yang serupa.

"Jagain Yaya baik-baik. Kalau lo sakitin dia, omongan gue yang kemarin masih bakal berlaku," ujar Jody tegas yang dibalas dengan senyuman sedikit miring dari Iqbal.

"Ga perlu lo ingetin," balas Iqbal masih dengan sisa senyum tidak menanggapi terlalu serius peringatannya Jody.

Kalau bisa dibilang, perseteruannya dengan Jody kemarin, saat ini sudah sedikit tercairkan setelah di mediasi oleh Pak Samuel. Bahkan tadi mereka berdua pun kompak melindungi Yaya, agar gadisnya tersebut tidak sampai ikut diberi sanksi karena banyak berita yang berseliweran yang menyudutkan pacarnya sebagai biang keladi dibalik perkelahian kemarin.

Ditambah lagi, obrolannya tadi pagi dengan Bang Reno yang tiba-tiba menghubunginya karena mendengar berita pertikaiannya dengan Jody kemarin, sedikit membuat Iqbal mencoba melunakkan perasaan benci di hatinya terhadap Jody saat Bang Reno memberinya nasehat agar mereka segera berbaikan. Karena seniornya itu juga berkata kalau sudah menghubungi Jody untuk meluruskan semuanya. Setelah sebelumnya, beberapa hari yang lalu menerima undangan pernikahan dari Susi dan telah membicarakan semua kesalahpahaman mereka dulu dari hati ke hati.

"Gue pegang omongan lo," sahut Jody yang dibalas decihan oleh Iqbal.

Lalu setelahnya terdengar suara Iqbal yang berkata "Thanks," sambil mengangkat salep obat yang dipegangnya, tatkala melihat sosoknya Jody sudah beranjak pergi kearah yang berlawanan dengan posisi Iqbal berdiri saat ini.

"Hmm," Jody hanya bergumam seraya mengangkat salah satu tangannya untuk menanggapi seruan Iqbal. Sebelum si Ketua BEM pemilik postur tinggi tegap itu menghilang di belokan koridor. Membuat Iqbal sedikit bertanya-tanya dengan sikap Jody yang nampak pasrah menerima hubungannya dengan Yaya, berbeda dengan perangai rivalnya itu kemarin yang terlihat menggebu saat meluapkan perasaannya.

Yang kemarin di taman Jody bukan ya? Iqbal membatin dalam hati karena kemarin malam dia sekelebat lalu seperti melihat mobil yang mirip dengan mobilnya Jody meninggalkan area parkir Taman Menteng tepat saat dia sedang membeli camilan di tempatnya nge-date dengan Yaya.

"Oiya, Yaya udah ngampus belum ya?" Iqbal berbicara sendiri mengalihkan pikirannya tadi, seraya mengambil ponsel yang berada di kantong tas ransel ketika teringat dengan sang kekasih yang mengatakan kalau hari ini baru ada kelas setelah dzuhur.

Satu jam yang lalu setelah mata kuliahnya selesai, Iqbal mendapat SMS dari bagian Tata Usaha kampus untuk menghadap ke Pak Samuel, yang saat dia sampai ke kantor Rektorat, ternyata disana sudah ada Jody dan perwakilan dari Dekan Fakultas mereka masing-masing untuk membahas perkelahian kemarin yang mendadak menjadi berita besar karena melibatkan dua Mahasiswa dari Fakultas yang berbeda. Dan disaat menunggu Pak Samuel selesai rapat terlebih dahulu, Iqbal pun mengirim pesan kepada sang kekasih memberitahu kalau dia tidak bisa menjemput karena sedang ada urusan di Rektorat tanpa memberi tahu duduk perkara yang sebenarnya.

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang