22

742 100 97
                                    

Mana nih yang kangen cerita ini?

Feedback Vote & Komennya yaaa 😉

Happy reading 🤗

"Pacarannya boongan, giliran nyosor aja beneran. Muke gile lo Bang!" Atta yang tengah bermain PS didalam kamarnya Zulfikar, sontak melontarkan ledekan begitu melihat Iqbal yang sambil cengar-cengir, bertandang kembali kekosan karibnya tersebut setelah sebelumnya sang seniornya itu mengantar kekasihnya pulang.

"Boong pale lo. Cewek gue beneran anjirrr," sanggah Iqbal saat berjalan masuk kedalam kamar sembari menoyor kepalanya Atta. Yang cuma dibalas oleh pemuda Depok yang katanya sih tetanggaan sama Ayu Ting-Ting tersebut dengan cengiran khasnya.

Dan setelahnya, Iqbal pun merebahkan dirinya diatas kasur milik Zulfikar yang setengah jam lalu dipakainya untuk bercumbu dengan Yaya.

Iqbal tadi memang tidak terlalu lama berada di kosannya Zulfikar, karena gadisnya itu merasa sungkan dan nampak tidak nyaman saat mendengar suara beberapa cowok yang mulai hilir-mudik keluar masuk lingkungan kos tersebut. Meskipun sebenarnya, ditempat itu sendiri tidak melarang penghuninya disambangi oleh tamu wanita kedalam kamar, asalkan tidak sampai menginap.

"Kampret banget sih lo Bang. Bisa-bisanya boongin kite pade," protes Atta yang masih tidak menyangka dengan kisah percintaan katingnya itu. Yang dia sendiri pun, baru mengetahui kehebohan tersebut setelah tadi diberitahu oleh Zulfikar, 15 menit yang lalu.

"Yakali gue koar-koar. Yang penting kan endingnya kita emang jadian," jawab Iqbal sambil memainkan alisnya. Bagaimanapun juga, karib-karibnya itu tidak mengetahui sama sekali perihal asmara palsunya dengan Yaya dulu.

"Bucin kan lo sekarang?" goda Atta yang hanya dibalas dengan seringaian tipis dari Iqbal. Yang tak lama kemudian malah terdengar suara omelan dari arah ambang pintu, membuat Iqbal dan Atta menoleh kesana.

"Uwasem eluw Bang. Iso isone kamarku mok prawani," Zulfikar yang akan masuk kedalam kamar, sontak mencak-mencak kala mendapati Iqbal yang sekarang malah asyik rebahan dikasurnya. Setelah sebelumnya dia kembali dari mengambil jemuran dilantai atas.

Iqbal yang awalnya bingung dengan reaksi adik tingkatnya itu, lantas menendang pantatnya Atta yang sekarang malah cengengesan tidak jelas. Iqbal merasa kalau anak Ilkom itulah, pasti yang sudah bercerita kepada Zulfikar perihal ciumannya dengan Yaya tadi di kamar ini.

"Ngemeng apaan sih lo Juk? ga paham gue!" Iqbal pura-pura bego dengan ocehannya Zulfikar yang sekarang justru dengan kurang ajarnya, si adik tingkatnya itu malah melemparkan pakaian yang sedang dibawa kearahnya. Membuat Atta semakin terpingkal-pingkal melihat kelakuan kedua anak Fakultas Olahraga tersebut.

Saat Iqbal mengantar Yaya pulang tadi, Zulfikar memang belum kembali kekosan. Dan tujuannya sekarang datang lagi kekos adik tingkatnya itu selain untuk menukar motor mereka kembali, sekalian dia juga ingin numpang istirahat seperti Atta, sebelum nanti harus kembali lagi kekampus untuk berlatih Taekwondo satu jam lagi.

"Cipokannya tadi kek gini nih Juk kalo lo pengen tau," setelah meletakkan stick game di lantai. Atta lantas memainkan kedua tangannya seolah-olah sedang memperagakan dua orang yang tengah berciuman dengan mesranya, sampai membuat Iqbal protes dengan cara melayangkan kakinya kembali untuk menyepak bahunya Atta.

"Astaghfirullah," Zulfikar mengelus dada dengan muka penuh drama. "Kebangetan eluw Bang! Masa gituan dikamar yang guwe sholatin tiap hari.. guwe ngajiin tiap malem. Astaghfirullah," lagi-lagi pemuda itu beristighfar membuat Iqbal mendecih.

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang