27

695 96 126
                                    

Yang kangen yuk merapat 😊

Agak panjang nih, tiati bosen

Jangan lupa vote & komennya atuh 🙂

"Itu si Boy bukan sih?" Yaya bergumam sendiri saat melihat kearah pemuda yang  duduk di tribun penonton. Ketika dirinya tengah merekam aktivitas Iqbal yang sedang memberi arahan kepada Yoga yang saat ini tengah bertanding. Membuatnya tanpa sadar malah fokus mengarahkan kamera ponselnya Iqbal, untuk berganti mengambil video secara zoom gerak-gerik pemuda asal Bandung yang katanya sedang dekat dengan Gigi, yang justru sore ini terlihat sedang bertingkah mesra layaknya orang berpacaran, dengan seorang gadis yang duduk persis di sebelah pemuda tersebut.

"Woah, Gigi mesti liat nih. Gila aja dia kalau masih ngarep ama tuh buaya buntung," tanpa sadar Yaya menggerutu dengan nada sedikit emosi kalau mengingat bagaimana bestie-nya itu begitu tergila-gila kepada si Boy anak kolong tol.

"Liatin apaan Ya'?" Yaya agak terkesiap saat Sunu tiba-tiba sudah berdiri disebelah kirinya. Menanyakan apa yang sedang dia lakukan.

"Ah gapapa," jawab Yaya sedikit bingung saat menoleh kearah Sunu.

"Oh," balas Sunu. "Eh, lo ngerekamnya oleng tuh!" Sunu mengoreksi pekerjaan Yaya yang sekarang memang terlihat tidak fokus dalam memegang kamera.

Yaya pun buru-buru memperbaiki letak posisi ponselnya Iqbal, untuk fokus kembali merekam kegiatan sang kekasih yang sekarang terlihat tengah memberi petunjuk seraya memijat pundaknya Yoga saat sedang ada waktu jeda istirahat beberapa detik sebelum sebentar lagi masuk ke ronde terakhir.

"Lo ngerekam si Boy ya tadi?" pertanyaan Sunu sontak saja membuat Yaya terkejut. Dia tidak kaget kalau Sunu mengenal Boy, kan mereka sama-sama atlet Taekwondo, jadi pasti saling mengenal satu sama lain. Yang membuat Yaya kikuk ya karena dia tidak menyangka saja kalau temannya Iqbal itu malah memergoki apa yang dia lakukan tadi.

"Eh, lo liat ya?" Yaya hanya bisa tersenyum canggung mengakui perbuatannya barusan.

"Ga sengaja liat sih," balas Sunu. "Naksir lo ama Boy?" meskipun terdengar bercanda, tapi sorot matanya Sunu malah terlihat menelisik curiga saat bertanya kepada Yaya.

"Dih ga ya. Ngaco!" elak Yaya super cepat "Gue tuh cuma ngrekam buat dijadiin bukti ke temen gue ntar," jawab Yaya apa adanya, tidak ingin ada kesalahpahaman. Dan Sunu hanya manggut-manggut, seolah-olah sudah sangat paham maksudnya Yaya.

"Playboy kan dia?" tanya Yaya saat melihat ekspresinya Sunu barusan.

"Kalau punya tampang kayak gitu, ga jadi playboy bego sih," kelakar Sunu yang membuat Yaya mendecih sebal.

"Berarti lo sama Iqbal playboy juga dong?"

Sunu malah terkekeh.

"Ya walo muka kita bertiga emang sebelas dua belas. Ga berarti gue ama Iqbal kelakuannya kayak si Boy dong. Susah emang jadi orang ganteng. Dicurigai mulu bawaannya," jawab Sunu dengan PD-nya. Yang lagi-lagi membuat Yaya hanya bisa berdecak heran sambil geleng-geleng kepala serta tersenyum tipis namun geli karena tidak menyangka kalau temannya Iqbal itu ternyata narsisnya setara dengan sang kekasih. Hingga tak lama kemudian, Mimi dan kedua rekannya yang tadi keluar GOR untuk membeli jajanan selepas selesai bertanding. Sekarang sudah kembali bergabung bersama Yaya dan Sunu untuk memberi dukungan kepada senior mereka yang tengah bertanding, seraya membawa beberapa bungkus camilan dan minuman botol.

🌸

"Mi, Citra tuh keren ya!" Yaya sebenarnya bingung sekarang ini dia sedang bertanya atau memberikan pendapatnya kepada gadis yang sedari tadi nampak intens melihat kearah pacarnya yang sekarang masih sibuk memberikan arahan kepada Zulfikar yang masih harus bertanding di babak semifinal.

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang