46

481 64 68
                                    

Ciyeeee, pada klepek-klepek
ama Iqbal yaaa 😄

Yakinlah..
Cowok ky Iqbal
tuh ada di dunia nyata 😂

Jangan lupa voment yaaa 😉

"Maksudnya, Nak Iqbal suka sama Ajeng?" sembari menatap penuh rasa keterkejutan, Bu Rahma menanyakan maksud perkataan Iqbal barusan.

Meskipun Iqbal tidak berencana akan mengutarakan hal ini, tanpa ragu dia pun mengangguk. "Iya Tante."

"Sejak kapan? dan kenapa?" Pak Teguh yang sebelumnya terlihat santai, sekarang intonasi suaranya terdengar menjadi lebih berat saat mengkonfirmasi niat Iqbal.

"Sejak saya melihat Ajeng di resepsi tadi Om," walaupun berbohong Iqbal mencoba menjawab setenang dan seserius mungkin. "Apalagi karena sekarang saya bisa ketemu Ajeng lagi, jadi saya ingin mengenal dia lebih dekat. Itu juga kalau Om dan Tante mengijinkan?"

Jujur, Iqbal merasa aneh dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia mengucapkan perkataan layaknya seorang pria yang hendak melamar seorang wanita. Semua kalimat itu seperti meluncur dengan mudahnya dari otak ke bibirnya.

Dengan raut muka sedikit bingung karena sebelumnya memang tidak pernah ada seorang pun pria yang berani blak-blakan menyatakan perasaan sukanya kepada sang putri, Pak Teguh lantas menoleh sejenak kearah Ajeng yang dilihatnya nampak terdiam menunduk. "Kalau Nak Iqbal memang serius. Om terserah Ajeng saja," ujarnya singkat dan tenang saat akhirnya kembali menatap kearah Iqbal.

Jantung Yaya yang detaknya sudah tidak beraturan daritadi, sekarang debarannya justru semakin menjadi namun dengan perasaan yang berbeda.

Merasa tidak percaya, Yaya yang awalnya hanya sanggup memandang meja, kini sontak memberanikan diri memberikan atensinya kepada sang Ayah. Apa benar yang dia dengar tadi? Ayahnya memberi ijin dia untuk mempunyai pacar?

"Gimana Jeng, kamu mau ga kenal dekat juga sama Nak Iqbal?" sekarang Bu Rahma yang bertanya.

Yaya yang masih mengatur perasaan gugupnya, sedikit gelagapan saat menoleh kearah sang Ibu. "Ke.. kenapa Bu?"

"Mau ga sama Nak Iqbal?"

Astaga to the point sekali! Yaya sampai kaget sendiri dengan pertanyaan sang Ibu yang terucap seringan itu. Seperti bukan Ibunya saja, yang membuatnya malah seperti sedang dimintai jawaban untuk sebuah lamaran.

Yaya yang tidak menyangka sama sekali Iqbal akan senekat ini, hanya bisa merasakan kegusaran dalam hati saat tatapan semua orang terpusat kepadanya.

Sempat melirik sekilas kearah Iqbal dan Mas Gugun, Yaya pun akhirnya mengangguk perlahan dengan perasaan yang luar biasa malu.

Kalau ini sebuah momen lamaran, mungkin suara iringan hamdalah lah yang akan terdengar seusai Yaya menjawab "iya"

Setelah melihat putrinya yang sepertinya juga menaruh rasa kepada Iqbal, Pak Teguh dan Bu Rahma pun saling bertukar pandang sejenak.

"Bapak sama Ibu ga akan menghalangi kalau kalian memang ingin saling mengenal satu sama lain. Cuma pesan kami, kalian harus bisa jaga diri. Berhubungan yang sewajarnya, dan jangan sampai kebablasan apalagi berbuat yang dilarang oleh agama. Bisa?" begitulah pesan sekaligus nasehat Pak Teguh yang tentu saja diangguki dengan perasaan canggung oleh Iqbal dan Yaya yang beberapa waktu belakangan ini memang sudah agak kelewatan gaya berpacarannya.

"Jagain Ajeng ya Nak. Dia ini belum pernah dekat sama cowok mana pun dari dulu," pinta Bu Rahma yang tentu saja membuat Yaya malu setengah mati. Apalagi saat dia sempat melihat Iqbal justru seperti tersenyum bangga saat mengangguk.

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang