Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √

2

Vote & Komen ya 😉

Gadis yang baru saja di ghibahi oleh Aryani dan Nagita itu bernama Tasya, yang merupakan mahasiswi dari Fakultas Seni sama halnya dengan kedua gadis tersebut, hanya bedanya kalau Yaya dan Gigi itu tipe mahasiswi biasa-biasa saja dari Jurusan Seni Rupa, tidak begitu dengan Tasya yang terkenal sebagai mahasiswi populer di Universitasnya yang berasal dari Jurusan Seni Musik.

Setelah Mba Susi, senior dari Fakultas Ekonomi yang juga merupakan mahasiswi paling cantik di kampus mereka lulus tahun lalu, sekarang Tasya-lah yang ditasbihkan untuk menggantikannya sebagai "wajah" Universitas mereka.

Tasya memang memiliki penampilan yang menarik, serta ditambah lagi dengan pembawaannya yang luwes, sehingga tidak susah bagi gadis tersebut untuk mendapatkan posisinya sekarang ini meskipun bila sudah membahas bidang akademik, hal itu sangat berbanding terbalik dengan prestasi fisiknya.

Yaya tidak tahu kapan pastinya Iqbal dan Tasya berpacaran, tapi menurut gosip keduanya dekat sejak sama-sama terpilih menjadi wajah kampus yang akhirnya sosok mereka berdua-lah yang  digunakan sebagai media promosi di situs website resmi, papan reklame, kalender akademik dan media promosi lainnya Universitas mereka.

"Oya? siapa?" tanya Yaya saat Gigi menceritakan hal tersebut.

Perasaan belum lama pacaran udah putus aja, eh.. sekarang dah ada gantinya lagi. Emang ya benefit from good looking - Yaya membatin.

"Serius lo ga tau?" Gigi malah bertanya balik yang tentu saja dibalas dengan gelengan kepala dari Yaya.

Gigi hanya menghela napas.

"Apa sih yang lo tau?" tanya Gigi sekaligus menyindir Yaya.

Yaya jelas saja cemberut dikatai seperti itu.

"Ya makanya kasih tau dong wahai ratu gosip," sahut Yaya sambil memusatkan atensinya kearah Gigi yang sayangnya saat itu bertepatan dengan suara lonceng tanda dimulainya pertandingan ronde selanjutnya berbunyi.

Gigi lantas memberi isyarat dengan cara menempelkan jari telunjuknya di bibir yang artinya agar sahabatnya itu diam dan fokus menonton pertandingan, sehingga membuat Yaya tidak mendesak Gigi lagi dan ikut mengalihkan pandangannya kembali ke arena pertandingan.

Aryani itu memang tipe gadis yang sedikit kudet tentang segala gosip yang beredar di kampusnya, tapi bukan berarti dia tidak suka ber-ghibah apabila ada yang mengajaknya membahas sesuatu yang sedang menjadi buah bibir di Universitasnya.

Akhirnya ronde kedua pun dimulai, yang kali ini pertandingan berjalan lebih seru dan sengit dengan serangan antar kedua atlet semakin bervariasi, sehingga membuat gemuruh dukungan pun semakin memanas.

Dan di ronde kedua ini nampaknya Boy yang berbalik mendominasi pertandingan, sementara Iqbal justru seperti orang yang tengah kehilangan fokus.

Entah ini hanya perasaan Yaya saja atau bukan, gadis itu secara kebetulan memperhatikan ternyata mata Iqbal sempat beberapa kali terpaku kearah sang mantan-Tasya, sehingga memungkinkan kalau hal itulah yang membuat pemuda tersebut sampai kehilangan fokus dan justru tampil buruk di ronde kedua.

"Waaaaoowwww.... Boy keren banget sumpah," seru Gigi sambil mengguncang tubuh Yaya dengan semangat yang ditanggapi oleh gadis tersebut dengan terdiam pasrah.

"Kan, apa gue bilang! pasti Boy yang bakal menang," oceh Gigi yang direspon Yaya dengan anggukan palsu, yang menurut pengamatannya entah mengapa dia sangat yakin kalau Iqbal-lah yang akan memenangkan pertandingan ini nanti.

"Ya', lo mau tau ga gue bakal ngapain kalau Boy sampai menang?"

Aryani jelas menggeleng saat menatap sahabatnya.