25

819 100 101
                                    

Vote & Komen ya sahabat 😉

Iqbal mengira, hari-hari penuh kebebasan selama seminggu saat menunggu masa skorsingnya dari kampus selesai akan dia rasakan. Namun nyatanya, justru "hukuman" lain dari Komite Disiplin Taekwondo Jakarta yang telah mendengar kasus pertikaiannya di kampus harus diterimanya, yang membuatnya dipanggil untuk tinggal dan ikut melatih para juniornya selama seminggu full di pusat pelatihan yang berada di daerah Ragunan guna persiapan mengikuti Kejuaraan Taekwondo Tingkat Junior se-Indonesia yang akan diselenggarakan di Bali dua minggu lagi.

Dan hari Sabtu sore ini, setelah mengemasi semua barangnya. Iqbal pun pamit kepada para pelatih lainnya, karena dia memang diberi kelonggaran untuk bisa meninggalkan pusat pelatihan sehari sebelumnya, sesudah meminta ijin karena harus mendampingi team Taekwondo kampusnya mengikuti pertandingan di Bandung pada hari Minggu.

Sebelum menggeber motornya untuk meninggalkan lokasi tempatnya melatih, Iqbal pun merogoh saku jaketnya terlebih dahulu, karena mendengar ponselnya yang mendadak berdering, pertanda ada panggilan masuk untuknya. Dan ternyata itu dari Tante Hera - adiknya Mamah yang paling bontot, yang sekarang bermukim di Palembang. Namun sudah seminggu ini tinggal dirumahnya Iqbal, karena harus menemani Om Yuki, sang suami yang berprofesi sebagai polisi untuk melakukan check-up kesehatan di RS milik Instansi tersebut, yang letaknya tidak terlalu jauh dari kediaman keluarga Iqbal.

Halo Kak ada apa? (Karena merasa masih muda dan belum mempunyai anak, Tante Hera selalu meminta keponakan-keponakannya agar memanggilnya dengan sebutan Kak bukannya Tante)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo Kak ada apa?
(Karena merasa masih muda dan belum mempunyai anak, Tante Hera selalu meminta keponakan-keponakannya agar memanggilnya dengan sebutan Kak bukannya Tante)

Wira, kamu jadi pulang hari ini?
(Selain almarhumah Nenek dari pihak Papah, di keluarganya memang hanya tinggal Tante Hera saja yang masih memanggil Iqbal dengan nama kecilnya itu, yang sebenarnya sudah tidak ingin didengar lagi oleh pemuda tersebut, karena nama itu hanya akan mengingatkannya kembali kepada "cinta monyet pertamanya" di masa kecilnya dulu saat berada di Semarang yang bernama Ajeng. Bisa dibilang gadis kecil itulah alasan utamanya menyukai dan menekuni olahraga Taekwondo di masa lalu. Dan sejak pertemuan pertama mereka saat berusia 7 tahun dulu, kini dia memang sudah tidak mengetahui lagi bagaimana kabarnya Ajeng. Karena saat dia mengunjungi lagi Neneknya di Semarang saat Hari Raya, keluarga dari gadis kecil yang sudah merubah dirinya menjadi seorang anak yang pemberani, telah pindah entah kemana dikarenakan tersandung suatu kasus)

Jadi, ni lagi otewe. Kenapa?

Nitip beliin J.Co dong tsayyy...

Aelah. Order online aja ngapa sih Kak?

Maless... mana ongkirnya juga lagi mahal banget ini.. Ayolah Wiraaa, Tantemu lagi ngidam inihh... ya... ya... mau yaaaa...!?
(Suara Tante Hera terdengar merajuk seolah-olah seperti wanita yang sedang hamil padahal tidak sama sekali, membuat Iqbal menghela napas pasrah, karena Tante Hera dan Om Yuki merupakan kerabat dari keluarga Mamah yang paling dekat dengannya)

Pacar untuk Aryani {JINRENE} [END] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang