2. Permintaan Papa

832 105 5
                                        

Hayyy semuanya.....

Balik lagi nihh dengan cerita JenoKarina yang paling fenomenal.

Semoga kalian bisa terus suka yah dengan cerita ini!!!

Jangan lupa untuk vote dan comment nya!!!

Happy Reading

Sinar matahari masuk melalui celah-celah kamarnya. Tapi itu tak membuatnya bangun karena gadis itu sudah sedari subuh bangun. Tentu saja ia harus bangun pagi untuk salat subuh dan lainnya.

Ini sudah menjadi kebiasaannya saat di desa dulu. Pukul lima pagi ia sudah bangun untuk salat subuh. Setelah itu membantu neneknya menyiapkan sarapan pagi. Oleh karena itu, sejak selesai salat subuh ia langsung turun untuk membantu para bibi di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Nona Karina, mending duduk aja yah. Biar bibi dan Lana aja yang menyiapkan sarapan," henti bibi Ana karena sedari tadi Karina membantu mereka memasak.

"Iya, Nona. Nona duduk aja yah. Jangan merepotkan diri," tahan Lana juga

"Ihh, Bibi sama Lana kenapa sih larang aku untuk masak?! Aku ini enggak ada kerjaan lain tau. Biarin aku bantuin masak yah. Lagipula aku udah biasa melakukan semua ini," keluh Karina seraya tetap mengaduk nasi goreng di wajan.

Bibi Ana dan Lana hanya bisa saling pandang dan pasrah. Karina, nona kecil mereka sedari dulu memang keras kepala.

"Sini Nona, saya bantu angkat," celetuk Lana

"Lana, udah kubilang berapa kali padamu sejak dulu. Jangan panggil aku 'Nona' kalau kita sedang berdua. Panggil aja aku Karina. Umur kita kan sama," protes Karina melipat tangannya.

Bibi Ana dan Lana tertawa melihat Karina yang protes dengan sikap lucu.

"Maaf No-, eh Karina," ujar Lana seraya tersenyum.

Karina tersenyum lebar.

"Gitu dong!"

Bibi Ana tersenyum lembut melihat sikap Karina yang begitu baik hati. Ternyata sikap nona kecil mereka tak pernah berubah. Sedari dulu tidak pernah sombong akan status yang ia miliki. Bahkan ia sering berbagi mainan dan pakaian yang ia miliki pada Lana, anaknya.

Kasihan Nona Karina harus menghadapi kenyataan ini ~ batin bibi Ana

"Heh, memang pantes banget tugasmu itu di dapur. Cocok jadi pembantu," hina Lia yang tengah menyender pada pintu masuk dapur.

Karina memutar matanya jengah. Ia tak menanggapi perkataan Lia dan fokus pada masakannya. Melihat Karina yang tak terpancing dengan ejekannya, membuat Lia jadi kesal. Langsung ia mendekati Karina dan ingin mendorong Karina. Namun, dengan cepat ditahan oleh Karina balik.

Lia menatap terkejut pada Karina yang dengan cepat menahan pergelangan tangannya. Bahkan, ia sedikit menekan tangan itu hingga Lia meringis kesakitan.

"Jangan coba-coba memancing emosiku. Kau pikir aku akan diam saja dengan apa yang kau lakukan," ancam Karina dengan pandangan tajam.

Lia sedikit takut dengan tatapan itu.

"Ihh sakit tau! Mama!" pekik Lia

Freya langsung datang ke dapur karena suara pekikan Lia.

"Lia, ada apa ini?! Hei, anak haram apa yang kau lakukan pada anakku?!" geram Freya yang ingin menampar Karina, namun lagi-lagi dengan cepat Karina menghindar.

"Nyonya, ini bukan kesalahan Nona Karina," ungkap bibi Ana

"Bener, Nyonya. Nona Lia yang tiba-tiba datang buat rusuh," jelas Lana

YOUNG MARRIED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang