Halo reader sekalian!!!
Maaf baru bisa update lagi sekarang, soalnya author lagi sibuk dengan kegiatan real life. Makanya baru sekarang ada kesempatan buat update-an lagi.
Jangan bosen-bosen baca cerita JenKar ini yah!!!
Cerita yang pastinya akan bikin baper!!! Cus!!!
Happy Reading
Pagi hari sudah menyambut sosok Karina yang sudah nampak rapi dengan setelan kantornya. Setelah dirasa siap, ia segera keluar dari kamarnya untuk menuju ke meja makan. Namun, sebelum itu. Baru saja ia keluar dari kamarnya, ia berpapasan dengan Lia yang juga keluar dari kamarnya. Perbedaan besar terlihat di antara mereka, ketika Karina dengan setelan kerjanya dan Lia yang dengan setelan dress-nya seperti biasa.
Tatapan Karina yang memandangi sedikit remeh pada Lia, membuat Lia langsung naik pitam.
"Kenapa kau malah memandangiku seperti itu?!" keluh Lia
Karina menggeleng pelan. "Enggak ada kok. Hanya saja aku merasa kasihan pada orang yang akan selalu bergantung pada orang lain," jawab Karina dengan nada menyindir seraya meninggalkan Lia.
Mendengar nada sindiran itu, membuat Lia langsung menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dengan tatapan kesal.
"Dasar cewek cupu! Lihat aja, sampai mana kau akan bertahan setelah mengetahui apa yang terjadi selama kau pergi," geram Lia dengan smirk di wajahnya.
Karina sampai di meja makan dan melihat papanya yang sudah ada di sana.
"Selamat pagi Pa!" sapa Karina mencium pipi Harris.
"Selamat pagi sayang! Apa tidurmu nyenyak semalam?" tanya Harris
Karina mengangguk kuat. "Iyah, nyenyak kok," jawab Karina dengan senyuman lebarnya.
Freya memandang sinis pada Karina. Ia cukup kesal karena anak itu malah tak menganggap keberadaannya di meja makan. Dan Karina bisa merasakan hawa panas di sekitarnya. Saat ia melempar pandangannya melihat ke arah Freya, saat itulah ia melihat tatapan kesal wanita tua itu.
"Oh ya, aku lupa mengucapkan sapaan padamu. Selamat pagi Tante Freya!" sapa Karina dengan senyuman lebarnya.
"Selamat pagi untukmu," balas Freya dengan senyum kecutnya.
"Selamat pagi semuanya!" sapa Lia yang datang menghampiri kedua orang tuanya. "Selamat pagi Pa, Ma!" Lia berjalan mencium pipi kedua orang tuanya itu. Setelahnya, ia memandang sinis pada Karina yang sama sekali tak dipedulikan oleh Karina.
Lia duduk di dekat Freya dan memulai sarapannya. Akhirny keluarga itu memulai sarapannya dengan tenang.
"Oh ya, Lia. Apa Jeno tak mengatakan padamu untuk menjemputmu hari ini?" tanya Freya yang sengaja tiba-tiba menanyakan itu.
Freya menatap ke arah Karina yang nampak sedikit terkesiap mendengar nama Jeno disebutkan.
Lia yang tahu alur mamanya itu, langsung saja melanjutkannya. "Tadi malam Jeno mengatakannya sendiri padaku kalau dia akan datang pagi ini ke rumah, Ma. Kami kan harus segera mempersiapkan segalanya," jelas Lia yang memandang remeh pada Karina.
Karina memandang tanpa ekspresi pada Lia.
Persiapan apa yang dimaksud Lia? Apa jangan-jangan saat ini Jeno berhubungan dengan Lia? ~ batin Karina yang tiba-tiba merasakan denyut sakit di dadanya.
Baru saja dibicarakan, suara berat dari seorang pria membuat atensi mereka teralihkan. Di sana, terlihat sosok pria dengan badan tegapnya memasuki area rumah. Pria dengan setelan jas mahalnya itu saat ini berjalan masuk mendekati meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MARRIED
Ficção AdolescenteSUDAH PINDAH KE FIZZO APP. KALAU MAU TAHU KELANJUTANNYA BAGAIMANA, DOWNLOAD APP FIZZO DAN CARI NAPEN "MILABSA" DENGAN JUDUL "YOUNGS MARRIED". READ FREE ON FIZZO APP [HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [JANGAN MENJIPLAK HASIL KARYA ORANG. KARENA KAR...