Aku Tak Akan Menyerah(S2)

718 70 4
                                    

Hello reader semuanya!!!

Author kembali lagi dengan novel gaje ini!!!

Semoga aja kalian enggak merasa gaje juga yah!!!

Jangan lupa untuk vote and comment-nya!!!

Happy Reading

Setelah pertemuan tak mengenakkan dengan Jeno di taman tadi, Karina memutuskan untuk kembali ke rumah untuk menenangkan dirinya. ia langsung masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya itu. Menatap langit-langit kamar dengan berbagai pikiran di kepalanya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Jeno dalam pernikahan bersama Lia itu.

Karina bangkit berdiri tegak. "Hentikan Karina! Jangan memikirkannya lagi. Kau harus fokus dengan pekerjaanmu dulu," gumam Karina seraya duduk di kursinya dan membuka laptopnya itu.

Karina mulai fokus mengerjakan proyek terakhirnya di Skylight Group. Karena habis ini ia akan mengajukan resign di sana untuk memenuhi permintaan papanya itu.

***

"Iyah, Rebecca. Kau sudah menerima email pengajuan resign-ku kan?" Karina saat ini sedang bertelponan dengan salah satu teman kerjanya di Skylight Group.

Seperti rencana awalnya, Karina akan mengajukan resign setelah ia menyelesaikan proyek terakhirnya itu.

["Iyah, aku sudah menerimanya barusan. Tapi, kenapa kau mau ajukan resign sih? Apa Jeffrey sudah tau hal ini?" tanya Rebecca]

"Aku mengajukan resign karena Papa memintaku untuk menggantikan posisinya di Vamana Group. Aku tak bisa menolaknya, Rebecca. Di saat hanya aku saja yang bisa melakukannya. Untuk masalah Jeffrey, nanti aku akan membicarakan hal ini dengannya," papar Karina

["Baiklah, jika ternyata itu alasanmu. Aku hanya berharap kau baik-baik saja di sana. Selalu kabari aku jika terjadi sesuatu denganmu. Dan, satu hal lagi. Bicarakan baik-baik nanti dengan Jeffrey. Jangan saling marahan yah," timpal Rebecca]

"Iyah, kau tenang saja. Ya udah, aku tutup dulu yah. Bye!" Karina menutup panggilan itu. Setelahnya, ia sempat terdiam dan menjadi jalan mondar-mandir.

Terlihat wajah Karina yang menjadi agak berpikir.

"Apa aku harus mengatakannya sekarang yah pada Jeffrey? Bagaimana kalau dia malah tidak setuju kalau aku resign? Tapi, kan aku tinggal jelasin aja kalau ini permintaan Papa. Yahh, dia pastinya mengerti. Aku akan mencoba menghubunginya," gumam Karina

Karina akhirnya memutuskan untuk menghubungi Jeffrey. Lama ia tunggu balasan dari panggilan itu. Hingga akhirnya ia bisa bernapas lega karena panggilannya terjawab.

"Halo, Jeffrey. Aku...."

["Ini siapa yah?"]

Sontak Karina jadi terdiam. Ini suara seorang wanita bukan?

"Ini siapa yah? Jeffrey-nya mana?" tanya Karina hati-hati. Entah kenapa berbagai perasaan jadi campur aduk saat ini, memikirkan kemungkinan terburuk.

["Hei, kok malah balik nanya sih?! Harusnya aku yang tanya, kau itu siapa?! Ngapain telpon-telpon pacarku, hah?! Kau...."]

["Sayang, siapa yang nelpon?"]

Sontak Karina menutup mulutnya dengan tatapan terkejut. Suara itu! Itu adalah suara Jeffrey. iyah, jelas-jelas itu adalah suara dari tunangannya. Jeffrey bersama dengan seorang wanita yang mengaku sebagai pacarnya. Dan jeffrey terdengar memanggil wanita itu dengan sebutan 'sayang'?!

What the hell?!!

Karena tak kuat, Karina langsung memutuskan panggilan itu. Perlahan ia duduk di kursi kerjanya. Merenungi apa yang barusan terjadi.

YOUNG MARRIED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang