23. Medan Pertempuran

640 69 4
                                    

Hayy semuanya!!!

Aku kembali lagi dengan cerita JenoKarina yang paling fenomenal!!!

Yang masih setia nungguin cerita ini, makasih banget ya!! 😚💋

Jangan lupa untuk vote dan comment nya yah!!!

Happy Reading

Hari demi hari dilewati oleh Karina. Tak terasa sudah hampir tiga bulan lebih sejak ia diminta untuk mengajar Jeno belajar. Sebenarnya bukan hanya Matematika saja yang diajari Karina, melainkan semua mata pelajaran. Karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian sementer ganjil.

Sungguh, Jeno itu bodoh atau apa. Kenapa dia tak pernah ngerti apa yang diajarkan oleh Karina? Akhirnya selama tiga bulan lebih ini, kemampuan Jeno dalam belajar mengalami kemajuan. Ia sudah mulai bisa mengerjakan setiap pertanyaan yang Karina kasih walaupun ada yang melenceng sedikit.

Saat ini Karina sedang di kamarnya. Tampak senyum lebar terbit di wajahnya kala sedang membungkus sebuah kotak dengan lapisan kado. Tak lupa ia juga menambahkan pita dan sebuah surat kecil di sana.

"Ini akan jadi hadiah untuk Jeno nanti. Semoga dia menyukainya," gumam Karina dengan senyum lebar.

Tak dapat dipungkiri jika hati Karina saat ini tetap berdebar saat melihat suaminya itu. Apa ini rasanya jika jatuh cinta? Jujur, selama ini ia tak pernah merasakan sebaran jantung sehebat ini. Lagipula tak salah bukan mencintai suami sendiri.

Setelahnya, ia menaruh kado itu di dalam laci samping ranjangnya. Kemudian, ia bangkit dan berjalan keluar dari kamar.

Ketika ia berjalan ke ruang keluarga, terdengarlah suara ponsel dari seseorang yang sedang bermain. Ia melihat Jeno yang tengah fokus pada ponsel di depannya. Jarinya begitu lihai memainkan ponselnya itu.

Karina menghela napas kasar. Segera ia mendekati Jeno dan langsung merebut ponselnya itu. Sontak Jeno terkejut karena ponselnya yang tiba-tiba diambil.

"Hei, Karina! Kenapa kau mengambil ponselku?! Ayo kembalikan!" protes Jeno yang berusaha mengambil ponsel itu.

Namun, dengan cepat disembunyikan oleh Karina di balik punggungnya.

"Enggak! Aku enggak akan kasih sebelum kau belajar dulu malam ini," tolak Karina

Jeno menghela napas kasar. "Ayolah! Hari ini kita libur aja. Besok kan sudah mulai ujian. Aku harus mengistirahatkan otakku lah," jelas Jeno

Karina menggeleng keras. "Justru karena besok hari ujian, makanya kau harus sedikit belajar lagi hari ini. Kau tau kan besok ujian Matematika. Ayo, belajar dulu," timpal Karina

Jeno semakin mendengus kesal. "Kalau aku belajar terus, yang ada kepalaku ini akan pecah! Terus aku malah enggak bisa jawab apa-apa besok. Aku main game bentar aja kok. Buat refreshing. Siniin ponselku," jelas Jeno yang semakin mendekati Karina.

Namun, dengan cepat Karina menghindar sampai....

"Ahh!"

'bruk'

Karina dan Jeno saling pandang dengan wajah terkejut. Bagaimana tidak, saat ini tubuh Jeno sedang berada di atas Karina saat gadis itu tersandung oleh kaki meja dan terjatuh di sofa. Karena Karina yang menarik ujung baju Jeno, alhasil lelaki itu juga ikutan terjatuh.

Wajah mereka sangatlah dekat. Jeno merasakan jantungnya berdetak begitu cepat.

"E-Ehm! Sini ponselku!" sentak Jeno seraya mengambil ponsel di tangan Karina dan bangkit.

Karina juga bangkit dengan keadaan canggung. "K-Kau main aja. A-Aku mau ke-ke kamar dulu."

Karina langsung berlari menuju kamarnya dan menutup pintunya. Ia memegangi dadanya yang berdetak cepat.

YOUNG MARRIED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang