8. He Comes

615 82 13
                                    

Hayy semuanya....

Aku kembali lagi dengan cerita JenoKarina yang paling fenomenal!!!

Maaf yah kemaren enggak update, soalnya aku lagi fokus buat projek di novelme.

Oh ya, yang mau tau cerita apa aja yang aku publish bisa cek di bio aku yah. Atau di sini: linktr.ee/MilaBsa

Soalnya aku enggak di sini aja nulisnya.

Happy Reading

"Baiklah anak-anak sekalian. Jangan lupa tugas rumah ini kalian kerjakan individu. Kalau kalian masih tak mengerti, kalian bisa tanyakan pada Karina. Kalian harus bisa mencontohnya, walaupun dia baru masuk, tapi sudah menangkap semua materi dengan bagus," papar pak Burhan

Karina tersenyum tipis atas pujian itu. Mungkin banyak orang mengira anak desa mana mungkin bisa menandingi pelajaran anak kota. Tapi, nyatanya anak desa itu pintar-pintar semua. Apalagi pelajaran yang sekarang mereka pelajari sudah jauh hari dipelajari oleh Karina. Karena ia sangat suka mempelajari duluan materi yang belum diajarkan.

Mereka semua tepuk tangan untuk Karina. Karina jadi tersenyum malu karena apresiasi itu. Namun, ia merasakan aura tajam dari seseorang.

"Wah, kau hebat Karina. Boleh dong, nanti ajarin aku ya?" pinta Winter dengan puppy eyes.

Karina tak sampai hati jika menolak Winter dengan wajah memohon seperti itu. Apalagi dia sangat suka mengajari orang.

"Tentu saja. Aku mau, nanti aku ajarin yah," jawab Karina dengan senyuman.

"Karina! Ajarin aku juga yah."

"Aku juga, Karina."

"Aku juga"

"Iya, aku akan mengajari kalian semua," balas Karina pada semua teman kelasnya.

"YEAYY"

"Wah, kita beruntung bisa punya Karina yang bisa mengajari kita. Akhirnya pelajaran matematika enggak akan sulit bagiku," balas seorang gadis seperti perawakan Jepang yang langsung menghampiri Karina.

"Karina, perkenalkan namanya Giselle. Kau pasti bisa langsung mengira dia gadis keturunan apa kan," celetuk Winter

"Kau keturunan Jepang. Iya kan?" duga Karina

"Kau benar sekali. Haha," balas Giselle terkikik.

"Kau cantik," puji Karena

"Eihh, kau ini jangan memujiku. Kau juga cantik, Karina," balas Giselle memuji Karina.

"Ah, aku enggak cantik. Aku lebih kayak orang cupu tau," kilah Karina

Baru akan Giselle mau menjawab lagi, seorang guru wanita memasuki kelas mereka hingga membuat Giselle harus beranjak kembali menuju bangkunya.

"Pagi anak-anak!"

"PAGI BU!"

"Kita lanjutkan pelajaran kemarin yah"

"Win, dia guru apa?" bisik Karina

"Dia guru Kimia, namanya Ibu Nandini," balas Winter berbisik.

"Ohh"

"Sebelumnya saya mau tanya dulu. Apakah ada yang tau tentang molaritas dan rumusnya?" tanya ibu Nandini

Suasana kelas senyap seperti di kuburan. Detik berikutnya dua murid mengangkat tangan bersamaan.

"Oh, ada dua orang yang tau. Kamu murid baru yah?" tanya Ibu Nandini melihat Karina.

"Iya Bu."

"Baiklah, Jeremy. Biar Karina yang jawab yah," suruh Ibu Nandini

YOUNG MARRIED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang