Saat saat orientasi adalah saat yang paling membosankan dan menyebalkan bagi murid baru. Harus panas panas-an membuat mereka berkeringat. Apalagi siswi siswi yang selalu dimanja, mereka sudah seperti terkenal bara api.
Di antara kerumunan ada 4 sahabat yang juga ikut mengeluh dan berkeringat, terkena panas matahari.
"Gila, panas banget. Padahal masih pagi." Kesal Chloe sambil mengipas kipaskan buku yang berada di tangannya sembari membuka jas warna coklatnya.
AHS berbeda dengan Sekolah menengah atas lainnya, jika di sekolah lain kalian di suruh memakai pita di rambut kalian dan memakai karung goni sebagai tas. Maka AHS hanya menyuruh siswi memakai pakaian baju putih berlengam panjang lalu jas atau rompi berwarna coklat, jika siswa memakai baju putih dengan celana bahan berwaran coklat dan juga jas atau jaket berwarna senada serta membawa tas dengan satu buku tulis.
"Jangan di buka, bodoh." Ujar Katya pada Chloe. Hey jangan mengira hanya Chloe yang merasa panas, Katya juga. Retta dan Irena yang diam saja nyatanya juga merasakannya, namun mereka hanya diam menunggu. Tidak seperti Chloe yang seperti cacing kepanasan.
Saat semua sedang ribut, hadirlah 7 orang siswa dan siswi berpakaian sama seperti mereka. Bedanya mereka memakai berwarna hitam dan tidak membawa tas.
"Perhatiannya. Perkenalkan, saya Affandra Alexander. Wakil AHSSO. Hari pertama; perkenalan murid baru pada Kakak kelas tingkat 2 dan 3. Hari kedua; Kalian harus meminta tanda tangan Kakak kelas yang tertulis di dalam list, yang nanti di bagikan oleh staff AHS. Hari ketiga dan terakhir; mengumpulkan stiker yang ada di setiap kakak kelas dengan berbagai syarat. Itu adalah jadwal kegiatan tiga hari ke depan, Kalian paham?." Ujar wakil AHSSO, Affan. Menggunakan mikrofon.
Semua siswa maupun siswi mengangguk. Namun, tidak membuat Affan puas.
"Kalian Paham?." Tanya Affan ulang, dengan intonasi yang naik sedikit. Anggota AHSSO di belakang bahkan menahan tawanya.
"PAHAM, KAK." Teriak seluruh anak baru. Affan baru bisa menganguk puas setelahnya. Affan kembali kebelakang dan mempersilahkan seorang gadis yang memiliki tinggi rata rata namun berwajah datar melanjutkan.
"Perkenalkan saya Ketua AHSSO, Elvaretta Natasya. Saya yakin kalian sudah mengerti yang di jelaskan oleh Wakil AHSSO jadi, Selamat menikmati." Kata Elvaret dengan datar. Membuat para siswa/i baru bingung, menikmati? Apa?.
Setelah Elvaret selesai, Elvaret tidak mundur melainkan anggota AHSSO yang berjalan ke depan dan berdiri di satu langkah belakang Elvaret.
"Kalian atur." Ucap Elvaret pada dua orang di sebelah kirinya. Lalu berbalik dan menatap 4 orang yang tersisa, 5 orang termasuk Elvaret.
"Setiap 3 orang anggota pendamping mendapatkan 15 murid baru, ada 240 murid baru. Dan 16 regu atau kelompok, Paham?." Titah Elvaret masih dengan ekspesi datar dan pandangan tajam namun tegas.
"Paham, Ketua." Jawab keempatnya serempak. Elvaret mengangguk puas.
"Beritahu para pendamping yang lain, bubar." Perintah Elvaret dan di turuti langsung oleh keempatnya.
°°°
"Kita satu regu, tidak ya?." Tanya Katya yang di jawab gidigan bahu oleh ketiga sahabatnya."Yang mendapatkan kartu gambar Elang kesini." Kata salah satu pendamping.
Retta, Chloe, Irena dan Katya langsung membuka gulungan yang di ambil tadi saat memasuki aula.
"Lo pada dapat apa?." Tanya Katya setelah melihat kartunya. Retta, Chloe, dan Irena langsung menatap Katya.
"Gue Mawar." Jawab Irena.
"Gue Kucing?." Ujar Chloe tidak yakin, akan gambar yang berada di kartunya. Tinggal Retta yang belum bersuara membuat ketiganya sontak menatap.
"Gue Elang." Ucap Retta dan memperlihatkan kartunya. Sontak Katya langsung memeluk Retta senang.
"Aaaa, gue juga Elang." Kata Katya dengan girang. Ada beberapa pasang mata yang menatap mereka terganggu. Membuat, Katya tersenyum malu.
"Ayo." Ajak Katya dengan semangat 45 menyeret Retta, melupakan rasa panas sinar matahari.
Meninggalkan kedua sahabatnya yang merengut kesal.
Sesampainya di regu Elang mereka langsung berbaris di tempat yang di tentukan.
"Sudah berkumpul semua?." Tanya salah satu pendamping.
"Sudah, Kak." Jawab anggota regu Elang serempak. Kakak pendamping mengangguk dan melihat satu persatu anggota murid baru.
"Saya Amanda, ini Ayara, dan itu Barra." Kata kakak pendamping bernama Amanda dan menunjuk seseorang di kanan dan kirinya.
"Silahkan lihat kartu kalian, di balik gambar ada nomor. Urutkan kalian sesuai nomor itu." Ujar Ayara pada para anggota. Semua anggota mengurutkan itu, Retta mendapat nomor 3 entah kesialan atau apa. Tiga orang laki laki mengampitnya, dua di sampingnya kanan dan kiri, satu di belakangnya.
"Ayo kita mulai pertama, kita akan ke start pertama bagi regu Elang. Karena hari pertama; adalah perkenalan maka kita akan ke kelompok 1, silahkan memakai bros nama dan nomor, kalian tulis sendiri di bros polos yang di kasih oleh, Kak Barra." Jelas Ayara dan menyuruh Barra membagikan bros polos berwarna putih.
"Jangan sampai hilang." Peringatan Barra di angguki 15 murid baru.
Tbc.
AHSSO: Aurora High School Student Organization.
Kartu yang di terima murid baru, seperti buku mini yang memiliki dua sisi. Maaf ngga ada pic nya, males ke pinterst.
AHSSO, tidak seperti OSIS. Jika ketua osis hanya bisa menjabat 1 tahun karena tahun terakhir akan sibuk ujian kelulusan, maka Ketua AHSSO bisa menjabat selama 3 tahun dari tingkat 1 sampai 3.
Warning!!
Ini fiksi, bisa terjadi apa saja di sini. Sesuai dengan kemauan sang penulis cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].
FantasyIni kisah tentang Eleftheria Emeralda, gadis cantik yang bereinkarnasi ke tubuh Elvarette Natasya. Seorang gadis figuran yang terbunuh karena berperan sebagai twins antagonis, Elveretta Thalassa. Bagaimana sekarang kisah Ele? Haruskah ia menyerah d...