19.

39.8K 4.4K 21
                                    

Happy Reading!!!

"M-maksud nya?." Ucap Retta kikuk. Retta tau, Ayahnya dan Elvaret, Gibran. Meminta mereka berdua untuk pindah ke kediaman utama yang artinya, Adelard Family House.

Mansion yang di kususkan untuk anggota keluarga Adelard tinggal setelah memiliki anak. Maksudnya gini, sebelum anggota keluarga menikah dan memiliki anak, maka mereka masih bisa hidup sendiri. Tetapi, jika sudah menikah dan memiliki anak, mereka harus tinggal di rumah utama Adelard yang memiliki nama lain Adelard Family House.

Begitu juga dengan Gibran. Dia harus membawa kedua putrinya ke kediaman utama Adelard, karena memang itu adalah peraturannya.

Melihat respon keduanya, membuat Gibran menyenderkan tubuh nya di sofa. Apalagi mendengar ucapan kikuk Retta. 

"Kakek meminta kalian berdua untuk tinggal di kediaman utama." Ulang Gibran. Retta terdiam beberapa saat, lain dengan Elvaret yang malah acuh dan memainkan kukunya sendiri.

Setelah beberapa lama keheningan melanda, Elvaret menegakan tubuhnya yang tadi bersandar di sofa. Lalu menyilangkan kakinya dan bertumpu dagu.

"Sudah memikirnya, apa yang kau pilih Dek?." Tanya Elvaret dengan nada santai. Retta yang tadi sedang menggigit kuku jarinya tersentak dan langsung menatap Elvaret.

"Entahlah." Jawab Retta tidak yakin. Gibran juga turut menegakan tubuhnya, menatap kedua anak perempuannya.

"Tinggal lah sementara di sana." Usul Gibran, membuat kedua putrinya menatapnya. Mereka mengangguk.

"Hanya sementara."

°°°

Seperi hasil diskusi kemarin. Setelah pulang dari sekolah Elvaret dan Retta tidak pulang ke rumah, tetapi ke kediaman utama Adelard

Dengan menggunakan kendaraan masing masing, mereka menuju ke arah kediaman utama Adelard. Elvaret dengan motor dan Retta dengan mobil.

Sesampainya mereka di depan pintu utama Adelard Family House. Mereka memencet bell tiga kali dan menunggu di depan pintu.

Ceklek....

Pintu kediaman Adelard terbuka dari dalam. Terlihatlah seorang maid yang sepertinya bekerjala di sini. Sang maid membungkuk sopan.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?." Ujar sang maid dengan sopan. Retta membalas, ikut tersenyum lebar. Sedangkan Elvaret tetap mempertahankan wajah datarnya.

"Mr. Damar Adelard ada?." Tanya Retta dengan sopan. Sang maid mengernyitkan dahi sebentar, namun tetap mempertahankan kesopanannya.

"Sudah memiliki janji?." Ucap sang maid. Retta mengangguk, sang maid langsung mempersilahkan keduanya masuk.

Lalu menyuruh Elvaret dan Retta duduk di sofa ruangan yang di duga ruang tamu oleh Retta. Sedangkan sang maid pergi entah kemana, setelah mengantar keduanya.

"Lama tidak bertemu, Elva." Kata suara yang berasal dari belakang tempat mereka duduk. Elvaret tidak menoleh tetapi Retta menengok ke arah belakang tepat di mana suara itu berasal.

Terlihatlah pria paruh baya yang berjalan menggunakan tongkat. Menghampiri tempat Elvaret dan Retta duduk.

"Adikmu? Dia sangat mirip dengan Alisha." Ucap pria paruh baya tersebut sambil meneliti Retta. Membuat Retta risih sendiri.

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang